PALU EKSPRES, PALU- Bencana gempabumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) perlu menjadi perhatian pemerintah bersama masyarakat Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu untuk meningkatkan kewaspadaan. Bukan tanpa alasan, lempeng kerak bumi si wilayah Indonesia terkait satu sama lainnya. Karenanya sewaktu-waktu gempa bisa terjadi di Kota Palu.
“Kita di Palu sangat perlu waspada. Karena kita punya lempeng kerak bumi Sesar Palu Koro,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, M Rizal, Senin 6 Agustus 2018.
Buktinya ungkap Rizal, Minggu malam 5 Agustus 2018 pihaknya mendapat laporan telah terjadi gempa di Kabupaten Sigi. Tercatat sebanyak tiga kali dengan skala kecil yakni 3 skala richter. Artinya sebut Rizal, itu menandakan adanya pergerakan lempeng kerak bumi.
“Kami dapat laporan dari BPBD Palu. Itu hasil koordinasi mereka dengan BMKG,”jelas Rizal. Namun berdasarkan laporan itu, sesuai koordinasi BPBD Palu dan BMKG, Rizal memastikan gempa yang terjadi di Kabupaten Sigi tersebut masih dalam kategori aman.
Kendati demikian, pihaknya tetap saja terus berkoordinasi dengan seluruh BPBD kabupaten kota di Sulawesi Tengah. “Selain juga kita terus koordinasi dengan badan penanggulangan bencana nasional,”ujarnya. Koordinasi sebut Rizal penting dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan. Tujuannya untuk antisipasi. Minimal menggiatkan kembali sosialisasi dan simulasi penyelamatan.
“Kita memang tidak dapat memastikan kapan terjadinya. Tapi dengan sosialisasi dan simulasi itu setidaknya upaya. Upaya untuk mengurangi korban jika terjadi gempa,”urainya. Pihaknya pun tambah Rizal, juga telah mendapat laporan, bahwa seluruh pendeteksi getaran, early warning sistem (EWS) di wilayah Palu dalam kondisi normal. (mdi/palu ekspres).