Kunjungi Uwentumbu, Warga Spanyol Dikenalkan Ritual Pora’a Binangga

  • Whatsapp
30b3a6a0-3836-4432-9e24-041b67fa18fa

PALU EKSPRES, PALU – Sekitar 50-an warga asal Spanyol mengunjungi kawasan ekowisata di Dusun Uwentumbu, Kelurahan Kawatuna, Palu Selatan, Rabu 8 Agustus 2018. Para warga Spanyol tersebut merupakan kelompok pemusik Orquesta de Camara de Siero (OCAS), yang membawa misi diplomasi budaya melalui project Vinculos for Indonesia di beberapa daerah, salah satunya di Kota Palu.

Tiba di kawasan Uwentumbu, para warga asing tersebut didampingi Sekretaris Kota Palu, Asri, bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, H. Ansyar Sutiadi, disambut dengan penyambutan adat Kaili. Selanjutnya, mereka langsung diperkenalkan dengan salah satu ritual adat suku Kaili, yakni Pora’a Binangga oleh para petinggi adat Kaili setempat.

Bacaan Lainnya

Satu per satu para petinggi adat menjelaskan kepada para turis asing tersebut, rangkaian-rangkaian ritual Pora’a Binangga, mulai dari penyajian rangkaian nasi ketan sebagai sesaji kepada leluhur, prosesi penyembelihan kambing yang dilanjutkan memandikan keturunan raja atau madika di sungai, hingga doa selamatan.

Tabuhan gimba dari para warga lokal terus mengiringi prosesi adat tersebut. Tidak ketinggalan, beberapa anggota OCAS ikut penasaran dan mencoba menabuh gimba bersama para warga setempat.

Sekretaris Kota Palu, Asri, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut untuk mengenalkan salah satu tradisi asli suku Kaili yang bernilai seni dan budaya. Selain itu, juga untuk mengenalkan salah satu titik wisata alam yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Palu.

“Intinya mereka ingin melihat kesenian budaya dengan lokasi yang masih alami, menyaksikan ritual-ritual yang merupakan tradisi masyarakat setempat,” jelas Asri, di sela-sela kegiatan.

Asri berharap, setelah kunjungan ini, para pengunjung asal Spanyol tersebut akan turut mempromosikan objek wisata alam dan budaya tersebut di negara asalnya.

“Dengan itu, harapannya sepulang dari Palu mereka bisa mempromosikan, dan nantinya meningkatkan jumlah turis asing yang datang ke sini,” ujarnya.

Usai dikenalkan dengan tradisi Poraa Binangga serta beberapa pertunjukan tradisional lainnya, kelompok OCAS turut menampilkan pertunjukan orkestra mereka di tengah kawasan hutan wisata tersebut. Tidak hanya lagu-lagu universal, mereka turut menampilkan dua lagu yang digubah dari lagu berbahasai Kaili, masing-masing berjudul “Sampe Suvu Roa” dan “Posisani”.

Pos terkait