PALU EKSPRES, JAKARTA – Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menyatakan, bakal paslon capres – cawapres, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin saat ini unggul pada basis pemilih muslim dengan dukungan 52,7 persen. Lawannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menarik dukungan kaum terpelajar dengan dukungan 44,5 persen.
LSI Denny JA memetakan enam kantong suara penting pada Pilpres 2019. Keenam kantong itu yakni pemilih muslim, pemilih non-muslim, pemilih wong cilik, pemilih emak-emak (perempuan), pemilih terpelajar dan pemilih millenials.
“Jokowi – Ma’ruf unggul di lima kantong suara, sementara Prabowo – Sandi unggul di satu kantong suara,” kata Adjie dalam jumpa pers temuan survei di Kawasan Rawamangun Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Ia memaparkan, Jokowi – Ma’ruf unggul telak ketimbang Prabowo – Sandi pada kantong pemilih muslim dengan selisih 25,8 persen. Namun dalam segmen pemilih non-muslim paslon yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat itu berjarak sedikit di mana mereka memperoleh dukungan 43,6 persen. Lawannya memperoleh 47,5 persen.
“Total pemilih non-muslim 10,1 persen,” ucap Adjie.
Pada segmen wong cilik yang diklasifikasikan dengan pendapatan dibawah Rp 2 juta, Adjie mencetuskan bahwa paslon yang dipromosikan Join itu mendapat dukungan sebesar 54,7 persen. Sementara Prabowo dan Sandi hanya memperoleh 25,2 persen.
“Segmentasi pemilih ini paling besar dengan jumlah populasi 58,5 persen,” katanya.
Kemudian, meski Sandi belakangan santer menyebut emak-emak namun dia dan Prabowo masih kalah dari Jokowi – Ma’ruf. Dalam segmen ini Join mendapat dukungan 50,2 persen dan Prabowo – Sandi memdapat 30 persen.
Keunggulan duet Prabowo dan Sandi terletak pada segmen kaum terpelajar. Adjie mengasosiakan segmen ini sebagai kelompok yang mempunyai kemampuan memberikan pengaruh kepada publik dan penggiring opini publik. Jumlah populasi pemilih ini hanya 9,9 persen.
Terakhir pada kantong pemilih millenials, Jokowi – Ma’ruf mendapat 50,8 persen sedangkan Prabowo – Sandi hanya memperoleh 31,8 persen.
“Segmen millenials berada pada usia dibawah 40 tahun. Dan potensi mereka sangat signifikan dalam Pilpres 2019 dengan jumlah populasi sebesar 44,8 persen,” tukas Adjie. (jaa)