PALU EKSPRES, PALU – Kepala Bappeda Sulteng Patta Tope, membantah mengusir para relawan BPPD yang mendirikan tenda di halaman kantor Bappeda Jalan Moh Yamin – Palu. Menurut dia, tidak ada pernyataan yang keluar dari dirinya tentang pengusiran relawan BPPD. Ia juga tidak pernah menuduh para relawan mengambil laptop. ”Bahwa ada laptop yang hilang memang iya. Tapi saya tidak menuduh relawan BPPD yang mengambil. Itu tidak sama sekali,” bantahnya.
Tope melanjutkan, sebelumnya ia dipanggil Gubernur Longki menanyakan situasi kantor yang dihuni relawan. Apakah tidak memungkinkan mereka direlokasi. Merespons petunjuk Gubernur tersebut, Toppe pun menyambut baik. Gubernur katanya menelpon Kepala BPPD Provinsi Sulteng Bartholomeus Tandigala, untuk mengoordinasikan relawan yang bertempat di Bappeda Sulteng. Justru katanya yang memgetahui keberadaan para relawan adalah Bartholemeus Tandigala bukan dirinya. Ia sama sekali tidak tahu menahu dengan para relawan yang berada di halaman kantornya. ‘
‘Atau mungkin Pak Bartholomeus berkoordinasi dengan staf saya. Tapi dengan saya, sama sekali tidak ada,” katanya.
Atas dasar itu, ia membantah jika dirinya mengusir relawan atau menuduh relawan mencuri laptop.
”Saya tidak tahu darimana tudingan itu. Lalu di media sosial muncul tudingan dirinya mengusir dan menuduh relawan mengambil laptop.
”Itu sama sekali tidak benar. Walau memang di kantor saya ada barang yang hilang,” bantahnya.
(kia/Palu ekspres)