PALU EKSPRES, PALU- Pemerintah Kota Palu perlu mengalokasikan khusus dana untuk pemenuhan kebutuhan logistik makanan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2019. Harapan ini dikemukakan Ketua DPRD Palh, Ishak Cae. Pemkot menurutnya tidak bisa lepas tangan terhadap itu. Apalagi terus berharap akan bantuan dari pihak luar. Bantuan yang ada saat ini menurutnya mungkin hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan pengungsi satu atau dua bulan kedepan. “Namanya bantuan kita tidak tau sampai kapan,”kata Ishak, Jumat 9 November 2018. Karenanya Pemkot ujar dia tidak bisa lepas tangan terhadap persoalan tersebut. Segera mengusulkan anggaran itu dalam rencana kegiatan anggaran (RKA) dalam APBD tahun 2019 sebagai dan “sefti” kebutuhan pengungsi nantinya. “Kalau pemerintah tidak siap masyarakat jadi korban. Makanya anggaran 2019 harus siapkan satu atau dua bulan persiapan logistik,”harapnya. Sementara itu, anggota DPRD, Iqbal Andi Magga mendorong adanya penambahan jumlah anggaran tanggap darurat bencana dalam APBD 2019 nanti. Sebab kata dia, dana tanggap darurat tahun 2018 terbilang kecil. Hanya Rp300juta. “Kita harus pelajari dulu standar dana bencana. Misalnya ada standar dari Kemenkeu atau kepmendagri. Soal persentasenya,”sebut Iqbal. Namun yang saat ini perlu dilakukan harap Iqbal adalah transparansi Pemkot Palu terhadap bantuan yang masuk. Utamanya bantuan menyangkut anggaran. “Ada yang langsung ke rekening Pemkot. Ada juga bantuan dari Kementerian masing-masing yang mungkin langsung ke OPD terkait. Ini yang harus transparan,” pungkasnya. Rapat pembahasan usulan RKA tahun 2019 rencananya akan mulai dilaksanakan pada Senin 12 November 2018 pekan depan.
(mdi/Palu ekspres).