Tingkatkan Daya Saing, Perlu Sertifikat Kompetensi

  • Whatsapp
IMG-20181109-WA0050-1-1

PALU EKSPRES, PALU – Untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di dunia internasional, dinilai salah satu langkahnya adalah memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), dengan menghasilkan lulusan-lulusan lembaga pendidikan yang tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga memiliki sertifikat kompetensi di bidang keahliannya masing-masing. Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) RI, Prof. H. Mohamad Nasir, hal ini menjadi bagian dari higher education and training atau pendidikan tinggi dan pelatihan, sebagai salah satu perkara penting untuk terus meningkatkan daya saing global. “Untuk itu lulusan dari perguruan tinggi tidak cukup hanya mendapatkan ijazah saja, tetapi diharapkan juga mendapatkan sertifikat kompetensi pada bidangnya masing-masing. Bagi lulusan guru mendapatkan sertifikat guru, lulusan akuntansi mendapatkan sertifikat akuntan, lulusan teknik mendapatkan sertifikat keinsinyuran. Ini menjadi hal yang sangat penting di masa yang akan datang,” kata Nasir, saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Tadulako (Untad), Kamis 8 November 2018. Sertifikat kompetensi yang dimaksud, lanjut Nasir, nantinya akan melibatkan profesi dan diuji setelah menerima ijazah. Dalam proses tersebut, pihak kampus juga akan turut bekerja sama. “Itu yang kami harapkan ke depan, sertifikat kompetensi itu melibatkan profesi. Bukan pada saat sekolah, tapi setelah selesai baru dia lakukan uji sertifikat kompetensi. Yang melakukan adalah profesi, kampus bekerja sama,” ujarnya. Nasir mengungkapkan, dalam Global Competitiveness Index, World Economic Forum menyampaikan ranking daya saing Indonesia menduduki peringkat ke-36 dari 137 negara. Peringkat ini masih berada di bawah Malaysia, Singapura dan Thailand. Hal ini, tegas Nasir, harus menjadi cambuk yang mendorong Indonesia untuk terus meningkatkan daya saingnya, dengan memerhatikan masalah higher education and training, yang selanjutnya diikuti dengan peningkatan technology readiness level serta riset dan inovasi. Pada kesempatan tersebut, Nasir juga berpesan khusus kepada Untad, untuk terus meningkatkan diri, salah satunya dengan membangun jaringan teknologi informasi dengan baik, serta memanfaatkan revolusi industry 4.0 sebagai lompatan-lompatan menuju perkembangan yang lebih maju. Nantinya diharapkan langkah tersebut dapat menghasilkan orang-orang yang mampu melakukan perubahan dengan cepat. “Sehingga ke depan kampus tidak bergantung pada fasilitas kampus yang ada, tetapi bergantung pada infrastruktur teknologi informasi yang dibangun oleh perguruan tinggi, yang nantinya bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta menghasilkan inovasi-inovasi yang berkualitas,” tuturnya.
(abr/Palu ekspres)

Pos terkait