Di pantai ia bahkan telah melihat langsung tempat-tempat itu. Hancur lebur digerus ombak tsunami.Tak bersisa. Ketika melintas di Mall Tatura Palu, wajahnya tertunduk sedih sambil menyela ‘hamma sudah hancur semua tempat bermainku pak’. Lalu ia lanjutkan ‘begitu kalau Allah marah’.
Para penjaja wahana bermain anak baru terlihat meramaikan Vatulemo awal November. Sepanjang Oktober, tempat ini menjadi titik pengungsian terpadat. Menjadi saksi bisu tangisan dari ratusan jiwa yang merana. Kehilangan rumah, keluarga dan kekuatiran bencana susulan. Seolah tak mau meninggalkan tempat itu. Karena, tanah lapang ini memang salah satu titik evakuasi.
Dalam masa tanggap darurat, pengungsi di tempat ini menjadi salahsatu fokus penyaluran bantuan. Mungkin karena letaknya berhadapan dengan kantor wali kota. Tempat banyak bantuan logistik dititipkan.
Kini pun, jejak bencana bahkan masih terlihat. Tiang-tiang Baruga (Rumah panggung) di sisi utara terpajang puluhan lembar pengumuman orang hilang lengkap dengan foto. Tak sedikit wajah bocah bocah lugu terpampang disana. Sesak dada melihatnya. Berkat kesigapan jajaran Pemkot Palu dan semua pihak yang turut dalam pemulihan bencana, pengungsi mampu direlokasi ke titik pengungsian baru. Ke tempat yang lebih baik. Tepatnya hunian sementara (Huntara). Dan taman itu perlahan mulai tertata rapi.
Bocah Nayla, kini bisa tersenyum lebar. Teduhnya malam di taman yang kini mulai bersemi rerumputan membuat nyaman hatinya. Keceriaannya ia temukan kembali di wahana bermain itu.
Kepala Dinas Pariwisata Palu, Ridwan Karim, menyebut sejauh ini lapangan Vatulemo memang menjadi tujuan wisata penduduk lokal. Dia berujar, Pemkot berencana menata apik tempat itu. Mengatur pedagang agar terlihat rapi. Dan mengimbau untuk menjaga kebersihan.
“Untuk sementara waktu, tempat tempat wisata memang kita arahkan menjauh dari kawasan pantai. Vatulemo salah satunya,”sebut Ridwan.
Bahkan kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar sosialisasi tentang trauma healing kepariwisataan Palu. Untuk menyosialisasikan destinasi-destinasi wisata selain kawasan teluk. “Kemungkinan akan ada pengembangan ke dimensi bukit, gunung atau sungai,”demikian Ridwan.
(mdi/palu ekspres).