PALU EKSPRES, PALU– Gubernur Sulteng H Longki Djanggola akan mengusulkan perpanjangan masa transisi darurat bencana di Sulteng. Usulan perpanjangan transisi berkaitan dengan belum terealisasinya target pembangunan hunian sementara (Huntara) tahap awal.
“Usulan perpanjangan ini bahkan sudah kami laporkan kepada Presiden,”kata Longki, Rabu 19 Desember 2018.
Longki kepada wartawan menjelaskan, sesuai laporan yang ia terima, realisasi pembangunan Huntara tahap pertama baru berkisar 30 persen. Namun keterlambatan realisasi pembangunan ia akui disebabkan sempat terjadi lantaran kelangkaan bahan.
Menurutnya pembangunan Huntara direncanakan sebanyak 1200 unit yang dibagi dalam dua tahap.Tahap pertama sebanyak 700 unit dan tahap kedua rencananya sebanyak 500 unit.
Tahap kedua pembangunan Huntara jelasnya dipersiapkan apabila jumlah unit Huntara tahap pertama belum mencukupi.
“Yang tahap pertama ini menurut laporan baru sekitar 30persen. Jika tidak terealisasi sesuai target, maka pasti kami ajukan perpanjangan,”jelasnya.
Usulan perpanjangan transisi itu sambung Longki rencananya akan dipersamakan waktunya dengan perpanjangan transisi darurat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Transisi berakhir 25 Desember ini. Jadi rencananya seperti di NTB sampai Maret 2019,” sebutnya.
(mdi/palu ekspres).