MALAM pergantian tahun 2018 di Kota Palu Sulawesi Tengah dilewati dengan kegiatan religius. Majelis dzikir hampir terlihat di seluruh masjid. Tak ada kebisingan dari arak-arakan kendaraan. Tak terlihat pesta kembang api yang berarti. Apalagi panggung-panggung hiburan.
Laporan Hamdi Anwar.
Lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an terdengar lirih dari beberapa masjid di Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan, Palu. Aktivitas itu mulai terdengar selepas salat isya. Sebuah masjid di Jalan Dewi Sartika Palu dipadati jemaah untuk mengikuti majelis dzikir.
Mendekati pukul 21.00Wita, Senin malam 31 Desember 2018 sejumlah masjid lainnya terpantau mulai menggelar wirid dan dzikir. Jalan- jalan di Kota Palu di malam yang teduh itu memang terlihat ramai namun tidak menyebabkan macet.
Di kawasan pantai, tepatnya di tugu patung kuda, majelis dzikir sudah dimulai selepas isya. Ribuan jamaah memadati tempat itu. Berjejer rapi sambil melantunkan ayat ayat suci Al Qur’an.
Sebagaimana biasanya, pesisir pantai Teluk Palu menjadi titik terpadat menjelang perpisahan tahun. Namun tahun ini, masyarakat sepertinya enggan mendekati pantai untuk berkumpul melalui malam pergantian tahun.
Selain majelis zdikir, tak terlihat kerumunan orang di sana. Meski puluhan pedagang kreatif lapangan telah siap dengan aneka cemilan yang mereka jajakan. Orang-orang hanya mampir sebentar untuk membeli beberapa cemilan.
Salahsatu ruas jalanan yang terlihat cukup padat adalah Jalan Monginsidi hingga ujung Jalan Emi Saelan. Di ruas jalan ini banyak warga yang singgah. Mencicipi manisnya buah durian. Lalu bersama keluarga menanti momen perpisahan tahun.
Konsentrasi massa malam pergantian tahun juga terlihat di lapangan Vatulemo Palu. Di lapangan inilah konsentrasi massa paling padat. Karena ditempat itu memang menjadi satu-satunya pusat keramaian di Palu paska terjadi bencana.
Majelis dzikir juga terpantau padat di Jalan Pue Bongo Palu. Forum remaja Islam masjid (RISMA) se Kecamatan Tatanga bergabung menggelar dzikir bersama dengan mengambil tempat sebuah tanah lapang disekitar rumah susun Alkhairaat Palu.
Kegiatan di tempat ini disemarakkan beberapa tampilan kesenian bernuansa Islam. Seperti tarian jeppeng. Lalu pembacaan Al Qur’an (Wirid) dan zdikir bersama dipimpin Ustad Yusuf Hasan. Kemudian dilanjutkan dengan hikmah dzikir oleh Ustad Haris. Wali Kota Palu Hidayat, ikut bersama dalam majelis dzikir di tempat ini.