Debat Pilpres Bukan Cerdas Cermat 

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA – Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
memberikan kisi-kisi pertanyaan debat mendapat banyak kritik dari
masyarakat. Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah pun turut kesal dengan
hal itu.

Dia mengibaratkan debat Pilpres seperti cerdas cermat. Sehingga
memberi kesempatan kepada capres-cawapres menghafal materinya.

Bacaan Lainnya

“Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh KPU. Artinya dia
menyuruh orang itu menghafal. Itu kan kaya kita ada dosen di kampus,”
ujar Fahri di komplek DPR RI Senayan Jakarta, Senin (7/1/2019).

“Ini kan bukan orang mau lulus ujian Perguruan Tinggi atau mau bekerja
di perusahaan. Tapi kan orang yang akan memimpin sebuah negara besar.
Ini kan bukan cerdas cermat,” imbuhnya.

Fahri menilai seorang Presiden harus mampu manganlisasi persoalan
bangsa di luar otak. Pasalnya problematika yang terjadi di Indonesia
sangat kompleks.

“Seorang calon presiden harus mampu mengidentifikasi persoalan yang
ada. Jadi dia harus secara verbal di luar kepala membaca apa sih
masalah bangsa kita,” sambungnya.

Di sisi lain, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai,
berfikir di luar otak bagi seorang Capres-Cawapres merupakan hal yang
sangat penting. Sebab dari hal itu bisa menggambarkan kecerdasaan
mereka dalam menyikapi segalama masalah bangsa ini jika nantinya
mereka terpilih.

“Lalu setelah dia melakukan analisis lingkungan, dia bikin kesimpulan.
Setelah dia bikin kesimpulan keluarlah visi misi, lahirlah strategi,
nanti dari strategi ada proses implementasinya, lahir manajemennya.
Itu yang harus dijelaskan di luar kepala,” pungkas Fahri.

(sab/jpc)

 

Pos terkait