PALU EKSPRES, PALU– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, merancang pembangunan dua gedung perkuliahaan tahan gempa di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
“Kedepan pembangunan gedung perkuliahan dan lainnnya harus berbasis tahan gempa. Ini tidak bisa di tawar-tawar,” kata Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd, di Palu, Kamis (31/1/2019).
IAIN Palu akan melangsungkan pembangunan dua gedung perkuliahan tahun 2019 ini, di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi, menggunakan anggaran yang bersumber dari SBSN tahun 2018 kurang lebih senilai Rp 25 miliar.
Prof Sagaf Pettalongi menegaskan bangunan dua gedung kuliah tersebut harus bertahan lama, dan tidak mudah rusak saat gempa mengguncang. Karena itu, sebut dia, tim perencanaan dan konsultan perencana pembangunan dua gedung tersebut, tidak boleh menyelenggaraan perencanaan pembangunan gedung itu biasa-biasa saja.
“Jadi jangan desainnya atau perencanaan pembangunan dua gedung kuliah itu biasa-biasa saja. Tidak boleh. Harus dirancang tahan gempa dan bertahan hingga puluhan tahun,” ujar Prof Sagaf Pettalongi.
Ia menekankan bahwa tim perencanaan dalam membangun dua gedung tersebut harus memperhatikan hasil-hasil penelitian tim ahli geologi dan para ahli kontur tanah.
Hal itu dikarenakan, lokasi pembangunan dua gedung perkuliahan dengan anggaran dari SBSN 2019, berada di Kabupaten Sigi yang merupakan salah satu daerah dilalui Sesar Palu-Koro atau jalur gempa.
“Menurut hasil penelitian para ahli kampus II IAIN Palu di Sigi masuk dalam kategori daerah rawan gempa. Karena itu, ketahanan terhadap gempa harus diperhatikan betul,” tegas Pakar Managemen Pendidikan itu.
Namun demikian, hasil penelitian para ahli dan dari Kementerian PUPR menerangkan bahwa lokasi kampus II, IAIN Palu di Desa Pombewe Kabupaten Sigi dapat dimanfaatkan untuk rekonstruksi dan pembangunan yang disertai dengan aspek lingkungan dan ekologis.
“Saya sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat di Jakarta pascabencana menimpa daerah ini. Nah terkait dengan IAIN Palu, kita d wajibkan mendesain pembangunan kampus tahan gempa,” kata Sagaf Pettalongi.