Alur kisah memang dibuat mengalir, namun terasa sangat terburu-buru, Juga konflik yang dibangun terkesan memaksa, hingga terasa tidak masuk akal dan tidak wajar, seharusnya bisa lebih diperhalus namun tetap menggelitik. Penyelesaian konflik pun terasa terlalu mudah.
Namun terlepas dari semua itu, film ini sukses mengaduk-ngaduk emosi penonton. Suasana desa dan budaya jawa yang kental, dialog-dialog dalam bahasa jawa yang disajikan sangat natutal.
Peran Michelle Zudith sebagai gadis Jawa patut diapresiasi ia memerankan tokoh Ningsih dengan baik, mampu berbahasa jawa kromo (halus) dengan natural, ia mampu mengimbangi nama-nama besar yang bermain dalam film ini. Sebuah dongeng cinta yang sayang dilewatkan. ()