PALU EKSPRES– Charlez Gozali mengumumkan bahwa tokoh pewayangan Gatotkaca akan diangkat ke layar lebar. Sebagai sutradara, Charlez memastikan bahwa Gatotkaca akan diinterpretasikan menjadi sosok yang tidak asing bagi generasi milenial dalam film berjudul Satria Dewa: Gatotkaca yang akan rilis pada Februari 2020.
Film yang menghabiskan biaya tidak sedikit untuk produksi satu filmnya saja itu pun digarap oleh serius dengan tim yang berkompeten di bidangnya. Sebut saja Cecep Arif Rahman sebagai koreografer laga, Chris Lie sebagai creative desain, dan Rene Ishak sendiri sebagai produser serta jajaran tim lain yang telah memiliki track record mumpuni.
“Rene bilang berapa duit? Saya bilang kalau mau serius, ya budgetnya serius, ya sudah kerjakan. Ini dikerjakan dengan sangat mahal. Saya sih bilang kalau bisa masuk di filmnya, sayang kita ngerjainnya kalau nggak berdarah-darah,” papar Charlez Gozali di Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
“Budget di atas satu M (miliar) hanya untuk 7 menit teaser trailer, kalau filmnya nggak bisa dihitung satu film karena dia nyambung. Jadi, budgetnya tuh memang mereka luar biasa,” lanjutnya.
Di lokasi yang sama, produser film Gatotkaca, Rene Ishak juga menyebut angka yang fantastis untuk membangun Satria Dewa Universe yang menaungi Gatotkaca. Angka ratusan miliar pun disebut sebagai estimasi perkiraan keseluruhan film yang nantinya berjumlah delapan itu.
“Ratusan miliar itu untuk total semua (film dan merchandise), itu udah pasti. Effort kita akan besar sekali dan 7 sampai 8 tahun untuk rampung semua filmnya. Tapi, semoga dari karya pertama kita di 2020, kita bisa lanjut lagi,” sambung Rene.
“Kita nggak mau kalah lah sama Marvel Universe, biar superhero lokal dikenal di tanah sendiri,” tandas Rene.
Gatotkaca pembuka dari jagat Satria Dewa Universe, tentunya akan berlanjut ke kisah pewayangan lainnya. Nantinya, kisah Gatotkaca akan memiliki bagian dari jagat sinematik tersebut, di antaranya Gatotkaca (2020), Arjuna (2021), Yudhistira (2022), Bharatayuda (2023), Bima (2024), Nakula–Sadewa (2025), Srikandi (2026), dan Kurukshetra (2026).