INILAH lompatan besar sejarah film nasional. Film action terbaru yang benar-benar beraroma Hollywood. Terbukti sineas kita telah mampu membuat film action sekelas Hollywood dan berskala internasional. Semua kru, sutradara dan pemerandari Indonesia. Latar belakang cerita, lokasi, semua tentang Indonesia.
Pecinta dan Pengamat Film, Jeri Wongiyanto. Foto: Kiriman untuk PE
Film Foxtrot Six adalah hasil kolaborasi produser Hollywood Mario Kassar dan sutradara asal Indonesia Randy Karompis. Seperti diketahui Mario Kassar telah banyak menangani film-film box office seperti Terminator, Rambo dan Total Recall. MD Pictures memproduksi film ini bekerja sama dengan rumah produksi Hollywood Rapid Eye Film yang ikut mendistribusikan untuk pasar internasional.
Film ini adalah film Indonesia pertama yang didukung dengan teknologi computer graphics interface (CGI) penuh. Penggunaan CGI dalam film ini tidak mengecewakan. Walau terasa ada beberapa kekurangan, namun semua tertutupi dengan banyaknya adegan-adegan laga yang tak pernah dijumpai dalam film nasional. Film ini juga menggunakan bahasa Inggris tentu dengan subtitle Indonesia untuk bioskop tanah air.
Berkisah tentang kondisi Indonesia di masa depan tahun 2031. Saat itu dunia sedang kacau balau ketika meningkatnya perubahan iklim membuat ekonomi dunia terbalik. Panen yang gagal dimana-mana, harga pangan melonjak tak terkendali. Bahan pangan adalah komoditas paling berharga pengganti minyak.
Indonesia adalah negara yang masih subur dengan cepatnya melesat sebagai negara adikuasa ekonomi berikutnya. Namun kondisi ini justru membuat pemerintahan kacau balau, korupsi makin parah, pemerintahan dikudeta oleh kelompok partai politik yang jahat bernama Piranas. Untungnya ada kelompok bawah tanah yang berusaha menyelamatkan negara dari kekuasaan Piranas.
Salah satu anggota dewan Piranas, bernama Angga Saputra (Oka Antara) yang mantan marinir, mendapat tugas menumpas gerakan bawah tanah ini, namun kemudian berbalik menjadi melawan partainya sendiri. Ia seketika sadar bahwa gerakan yang dilakukan mantan kekasihnya Sari (Julia Estelle) demi memperjuangkan kebenaran dan menyelamatkan rakyat.