PALU EKSPRES, JAKARTA – Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika elektabilitasnya di Jawa Barat mengalami penurunan sekitar 8 persen. Padahal sebelumnya elektabilitas paslon capres nomor urut 01 ini sempat menguat .
Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq mengatakan, saat ini tim akan mengintensifkan gerakan pemenangan petahana. Hal itu untuk kembali mendongkrak elektoral di lumbung suara ini.
“Jadi kemaren kami sudah melihat berapa si presentasi di Jabar, DKI sama Banten makanya tadi malam kami rapat khusus untuk Jakarta, terutama relawan. Terus tadi pagi saya baru dari rumah kerja relawan di Banten, Tangsel, lalu besok kita sepekan gempur Jawa Barat,” kata Maman di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2019).
Maman menjelaskan, penurunan disebabkan oleh beberapa faktor. Wilayah yang terindikasi mengalami penurunan signifikan yaitu kota dan kabupaten Tasikmalaya.
“Nah di daerah-daerah yang disebut Jokowi menurun itu ada daerah-daerah yang kemarin sudah mulai naik lalu turun kembali sehingga kita seperti masih di 2014,” terangnya.
Dari penurunan ini, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan akan mengerahkan pasukan maksimal, seperti melibatkan tokoh masyarakat untuk mendongkrak elektabilitas petahana. TKN, disebut Maman, juga mengatur bagaimana cara memasuki wilayah rawan tersebut.
“Baik itu pembagian APK (Alat Peraga Kampanye) masih kami lakukan, lalu ada fogging di beberapa daerah,” sambungnya.
Lebih lanjut, Maman menegaskan jika penurunan elektabilitas tidak terjadi di seluruh wilayah Jawa Barat. Adapula beberapa wilayah yang justru terjadi kenaikan elektabilitas.
Maman melanjutkan, daerah lain yang juga dipertebal adalah Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Karawang. Serta Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.
“Lalu kami sudah menyisir Bekasi dan Karawang itu kami pertebal dan mengalami kenaikan yang signifikan dan Bogor masih bisa kita rebut,” tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengaku kaget ketika perolehan suaranya di wilayah Pasundan dalam survei internal tiba-tiba anjlok signifikan. Dari hitungannya turun sekitar 8 persen.