PALU EKSPRES, PALU– Warga korban terdampak bencana di Pasigala ( Palu, Sigi dan Donggala) merasa resah karena belum ada kepastian soal pencairan dana stimulan dan dana duka bagi korban. Padahal masa pemulihan bencana sudah memasuki bulan ke enam.
“Kehadiran kita di sini untuk menjembatani keluhan korban bencana Pasigala. Berapa hari lalu, kita sudah bertemu dengan Bapak Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan pihak DPRD Provinsi Sulteng, kata Ketua Forum Ketua Forum Roa Peduli Pasigala Sulteng, Amir DM, mengawali rapat Forum tersebut, Selasa 19 Maret 2019, di Jalan Merpati Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Rapat tersebut dihadiri Sekretaris Forum Roa Peduli Pasigala Sulteng, Moce, dan beberapa perwakilan warga terdampak bencana. Diantaranya, Irfan dan Affan selaku perwakilan warga korban bencana Kabupaten Donggala, Amrin selaku perwakilan warga korban bencana Tawaili, Kecamatan Palu Utara.
Menurut Amir, rapat tersebut merupakan kali ketiga dengan agenda membahas soal kepastian pencairan dana stimulan dan dana duka bagi korban bencana Pasigala. Warga terdampak bencana saat ini katanya, hanya meminta kepastian dari pemerintah, apakah dana stimulan dan dana duka bagi korban betul akan dikucurkan. Hal itu merujuk pernyataan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan pemerintah pusat bahwa dalam waktu dekat akan dicairkan.
“Ini tolong diperjelas dan dipastikan waktunya agar warga korban bencana tidak terkatung-katung. Dan disini, dalam rapat ini kita mau minta kepastian terhadap pemerintah kapan mau dicairkan dana stimulan dan dana duka tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan, Gubernur Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa dana stimulant tersebut akan dicairkan pada awal bulan Februari 2019. “Dibilang mau cair, sampai saat ini juga belum ada,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, pernyataan serupa dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo bahwa dana bantuan untuk korban bencana yang rumahnya mengalami rusak berat akan dibantu Rp 50 juta dan rumah rusak ringan Rp 25 juta.
“Nyatanya, sampai saat ini juga semua pernyataan pemerintah itu belum terealisasi,” katanya.
Menurut laporan lanjutnya, sebanyak Rp 2,6 triliun dana bantuan disiapkan, namun sampai saat ini belum disalurkan kepada korban yang masih bertahan di pengungsian. Kondisi tersebut seolah-olah pemerintah belum ada kepedulian terhadap korban bencana.
“Ini sudah masuk 6 bulan, warga masih banyak yang tinggal di pengungsian belum mendapatkan hak-hak mereka,” katanya.