PALU EKSPRES, PALU – Universitas Tadulako (Untad) kembali mencetak ribuan alumni baru. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan Wisuda ke-96 Lulusan Untad, yang digelar di lapangan utama Untad, Kamis 28 Maret 2019.
Pada wisuda tersebut, Rektor Untad Prof. Dr. H. Mahfudz melantik sebanyak 1.121 wisudawan, yang terdiri dari 5 wisudawan lulusan Pendidikan Doktor, 85 wisudawan lulusan magister, 66 wisudawan pendidikan profesi, serta 965 wisudawan S1 dan Diploma tiga (DIII).
Dari ribuan wisudawan tersebut, enam di antaranya merupakan wisudawan yang berasal dari mancanegara. Tiga orang wisudawan berasal dari Vietnam, yakni Le Anh Thu (Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP), Pham Hieu Nhat (Prodi Bahasa Indonesia, FKIP), dan Doan Phi Long (Prodi Bahasa Indonesia, FKIP). Kemudian dua orang dari Thailand, yakni Areeya Milehman (Prodi Pendidikan Kimia, FKIP), dan Suraina Somnuek (Prodi Pendidikan Kimia, FKIP). Serta satu wisudawan asal Timor Leste atas nama Paulinus Mendes Efi (Prodi Agrotek, Faperta).
Prof. Mahfudz saat membacakan pesan almamaternya berharap, agar para lulusan Untad yang berasal dari luar negeri tersebut dapat menjadi duta alumni yang dapat mempromosikan Untad di negaranya masing-masing.
Selain itu, Rektor juga menyampaikan apresiasinya kepada para lulusan Untad yang mendapatkan predikat terbaik pada Wisuda ke-96. Salah satunya adalah Dr. Moh. Hidayat Lamakarate, yang mendapat predikat lulusan pendidikan Doktor (S3) terbaik. Hidayat yang merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, menyelesaikan studi S3 Bidang Ilmu Sosial di Untad dengan lama studi 2 tahun 7 bulan dan 27 hari, serta meraih IPK 3,98.
Pada pesan almamaternya, Rektor juga menyampaikan bahwa Untad saat ini masih memiliki sejumlah keterbatasan pada pelayanan. Keterbatasan ini utamanya terkait infrastruktur yang belum maksimal dan suasana ruang kuliah yang belum memadai, pascabencana alam gempa bumi yang mengakibatkan berbagai kerusakan di sejumlah infrastruktur Untad.
“Saat ini sedang dilakukan rekonstruksi bangunan yang terdampak bencana. Kami menyadari keterbatasan tersebut, sehingga Untad terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan melalui penerapan ragam alternatif metode pembelajaran, yakni dengan menggunakan pendekatan ‘blended learning’,” ujar Rektor.