Si Doel The Movie 2. Foto: istimewa
Oleh Jeri Wongiyanto ( Pecinta dan Pengamat Film)
MELANJUTKAN sekuel pertamanya, Si Doel The Movie 2 terus melanjutkan kisah cinta segitiga yang sepertinya tak berujung. Pada film pertama, Doel (RanoKarno) yang berangkat ke Belanda dengan alasan bisnis, ternyata menemui Sarah (Cornelia Agatha)dan anaknya. Saat meninggalkan Belanda, Doel mendapat titipan berkas perceraian dari Sarah. Sarah minta diceraikan.
Tiba di Indonesia, bukannya Doel langsung menceritakan masalah penting ini pada Zaenab, justru Doel menundanya menunggu waktu yang tepat. Saat mengetahui Doel bertemu Sarah dan anaknya di Belanda, hancur hati Zaenab. Apalagi mendengar kabar bahwa Sarah dan anaknya akan pindah ke Indonesia tahun depan. Makin galaulah hati Zaenab.
Kini Zaenab dihadapkan pada dua pilihan. Apakah ia harus pergi meninggalkan Doel, mengingat Sarah istri sah Doel sudah kembali? atau apakah ia harus mempertahankan cintanya pada Doel? Apalagi Zaenab kini tengah mengandung.
Di tengah kegalauan, Zaenab mencoba menenangkan diri, namun Sarah dan anaknya secara mendadak datangke Jakarta. Apa yang kemudian terjadi? Setelah setahun menanti film kedua ini, penonton berharap akan mendapatkan jawaban yang memuaskan. Si Doel The Movie 2, justru seperti kembali ke model sinetron. Setting di rumah Mak Nyak(Aminah Cendrakasih) yang legendaris hampir memenuhi durasi film. Si Doel kembali hidup, dengan karakter Mak Nyak, Mandradan Atun, Si Doel Anak Betawi kembali ke semestanya, walaupun setting di Belanda teta pada.
Jika dalam film sebelumnya, Doel lebih banyak diam, dalam sekuel ini penonton seakan diajak menyelami pikiran dan perasaan Doel. Di sini Doel akan mengungkapkan konflik dan pikirannya secara terbuka. Keterlibatan Mandra dan Atun dalam konflik Doel seakan membuktikan bahwa karekter dua bersaudara ini membuat film ini lebih hidup dan dinamis, Peran Mandra menjadi faktor penting, karena dialah api dalam komedi Betawi ini bisa tetap menyala.
Peran penting film ini juga ada pada Zaenab, namun entah mengapa Maudy Koesnaedi sebagai Zaenab seharusnya bisa memberi nyawa yang lebih. Kegalauannya terasa kurang greget, kepedihannya kurang maksimal, Zaenab seharusnya bisa mengiris hati penonton hingga pulang ke rumah. Akting Cornelia Agatha sebagai Sarah jauh lebih baik ketimbang di sekuel pertama. Di film ini ia tampil lebih luwes, berhasil membuat penonton baper. Khususnya adegan pertemuannya dengan Mak Nyak.