Bamsoet mengatakan, masih ada sejumlah daerah lainnya yang akan datang dan memberikan dukungan, di antaranya dari Grobogan, Rembang, Jepara, Blora dan Demak.
Bamsoet mengaku, dukungan tersebut semakin menguatkan dirinya maju sebagai calon ketua umum.
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, pada dasarnya, partai berlogo pohon beringin ini merupakan partai terbuka yang berarti sifatnya tidak dimiliki oleh seseorang.
Sebagai partai yang menuju ke arah modern, Lodewijk mengatakan, Golkar senang jika banyak kader yang ikut mencalonkan diri sebagai ketua umum. Namun, partai sudah memiliki ketentuan mengenai kriteria ketua umum ideal. “Nanti, siapapun yang mencalonkan diri, artinya dia punya modal dasar untuk dikatakan layak,” kata Freidrich di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
“Jadi Airlangga, Bamsoet, Indra Bambang Utoyo, dan siapa lagi, silakan saja, kami terbuka,” tambahnya.
Mantan Wakil Sekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa menyatakan, Airlangga selaku ketua umum berhak untuk maju kembali. Tidak ada larangan di AD/ART yang menyebutkan ketua umum tidak boleh maju untuk kedua kalinya.
“Dan hak beliau untuk menyampaikan berbagai keberhasilan Partai Golkar di bawah kepemimpinannya,” ujarnya dalam pernyataan pers di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Wasekjen Golkar periode 2009-2014 dan 2014-2015 itu menegaskan, biarlah pemilik suara yakni DPD II, DPD I, Ormas yang mendirikan, dan yang didirikan yang menilai. Apakah capaian Partai Golkar menyabet 85 kursi DPR ini sebagai sebuah keberhasilan atau sebaliknya.
Melihat perjalanan partai Golkar selama emapt tahun terakhir memang penuh dengan turbulensi. Pernah dalam sebuah survei disebut kursi Golkar di DPR tinggal tujuh persen. “Tapi, kenyataannya kan 12 persen, dan 14 persen kursi DPR. Dan menurut saya sebuah capaian yang tidak buruk, meski di bawah capaian pada pileg 2014,” ucap Lalu Mara. (aen/indopos)