BERIKAN SUARA – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Sulteng Zalzulmida Djanggola memasukan surat suara di kotak suara saat pemilihan wakil gubernur Sulteng 2010-2021. Foto: Kia/PE
PALU EKSPRES, PALU – Butuh hampir tiga tahun untuk menantikan wakil gubernur Sulteng pengganti almarhum Sudarto, yang wafat 2016 lalu. Tarikan kepentingan para elit partai pengusung Longki-Sudarto, membuat pemilihan gubernur menjadi rumit dan selalu menemui jalan buntu. Kemarin, Senin 8 Juli 2019, kebuntuan itu menemukan jalan keluarnya.
Rusli Palabi yang berhadapan dengan pesaingnya Andi Mansur Pasande, memenangkan kursi wagub dengan suara telak 35 suara untuk Palabi dan 8 untuk Pasande.
Jalannya paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulteng, Alimudin Paada, berlangsung cair. Ke-43 anggota dewan minus, Aminuddin Ponulele yang masih dalam proses pemulihan dan Rusli Palabi sendiri yang sudah mundur, tampak akrab. Tidak ada ketegangan.
Pemandangan ini berbeda di meja kandidat. Palabi dan Pasande yang duduk semeja, memilih mengambil posisi di ujung meja. Terpantau hanya tiga kali keduanya berbicara pada paripurna yang berlangsung tiga jam lebih itu.
Saat memasuki perhitungan suara, keduanya terlihat tegang. Saat perolehan suara mencapai 23 suara, memasuki posisi aman untuk lolos sebagai wakil gubernur, Palabi seketika berdiri menepi lalu dengan siga (topi adat) merah di kepalanya, sujud sykur, setelah meyakini perolehan suaranya tak mungkin terkejar oleh pesaingnya.
TEGANG – Dua kandidat tampak tegang saat memasuki proses penghitungan suara di DPRD Sulteng, Senin 8 Juli 2019. Foto: Kia/Palu Ekspres
Pada sesi pemaparan visi misi, Andi Mansur Pasande jauh lebih unggul dari Rusli Dg Palabi. Dari bahasa tubuh, artikulasi dan petajaman visi hingga intonasi suara, Pasande jauh lebih baik.
Di bangku wartawan maupun beberapa kepala dinas di kursi pejabat, mengatakan hal serupa. Pasande yang mengemukakan visi sebagai cerminan visi misi pemerintahan saat ini, antara lain, membangun manusia unggul yang bisa bersaing, penegakan hukum dan HAM, menjaga stabilitas harga dan suplai sembilan bahan pangan pokok serta mewujudkan kesejahteraan dengan penciptaan lapangan pekerjaan.