Penduduk Sulteng Bertambah 50 Ribu Jiwa Per Tahun

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Laju pertumbuhan penduduk di Sulawesi Tengah kini mencapai rata8 1,94persen per tahun. Sedangkan rata-rata pertambahan penduduk terjadi antara 45 sampai 50ribu jiwa pertahun.

Jumlah itu menambah persentase jumlah penduduk Indonesia yang saat ini telah mencapai 267 juta, dan rata-rata Iaju pertumbuhan 1,49 persen.
Sulteng menyumbang angka penduduk sebanyak 3 juta jiwa. Populasi lndonesia diperkirakan  bisa menembus 321 juta jiwa di tahun 2045.

Bacaan Lainnya

Demikian penjelasan Pelaksana harian (Plh) Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, La Ode Dia, membuka seminar momentum hari kependudukan dunia Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa 23 Juli 2019 di hotel Jaz Palu.
Karena itu,  peringatan momentum kependudukan tahun ini difokuskan pada mengurangi unmet need KB, angka kematian ibu, kekeraan berbasis gender dan praktik berbahaya,serta, mencapai bonus demografi dalam kerangka International Conference for Population & Development (ICDP) dan SDGs 2030.
ICPD menurut dia adalah suatu konferensi dunia tentang kependudukan dan keluarga berencana yang dilaksanakan di Kairo, Mesir, pada tahun 1994. Sejak pertama kali menerapkan rencana aksi ICPD tersebut pada tahun 1994, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan demografis, sosial, lingkungan, dan politik yang signifikan.
Hasil sensus penduduk tahun 2010 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 semakin jelas menunjukkan bahwa pertambahan dan pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat. Isu ini kata La Ode menjadi ancaman terhadap daya dukung dan daya tampung bumi.

“Bahkan menjadi pemikiran dunia karena populasi dunia juga tumbuh dengan cepat,”katanya.

Menurut data lembaga kependudukan PBB, yaitu UNFPA, populasi dunia saat ini mencapai hampir 7,7 milyar akan meningkat menjadi 8,6milyar pada tahun 2030. 9,8 milyar pada tahun 2050 dan 11,2milyar pada tahun 2100.

“ltu bila program KB berhasil menurunkan angka kelahiran hingga 2,1 anak per wanita usia subur. Bila tidak, maka akan menjadi 12 miliar pada tahun 2050 dan 15 miliar pada tahun 2100,”ujarnya.

Namun sesuai hasil Survey Demografl lndonesai (SDKI) tahun 2017, telah menunjukan hasil yang cukup menggembirakan dimana angka fertilitas total rate (TFR)  menurun menjadi 2,4 dari 2,6 anak per WUS pada hasil survei sebelumnya.
Di wilayah Sulteng angka TGR turun dari 3,2 menjadi 2,7 anak per WUS. Hal ini memberi harapan terjadinya penurunan laju pertumbuhan penduduk dimasa datang.

Pos terkait