PALU EKSPRES, PALU– Revolusi industri 4.0 menjadi salah satu isu dalam talk show Perkumpulan Pelajar dan Pemuda Jawa (Permuja) Chondrodimuko Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu malam 3 Agustus 2019.
Kegiatan bertema ‘Peran Kaum Milenial dalam Merawat Keutuhan NKRI di Era Revolusi Industri 4.0 ini dihadiri Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said dan Direktur Jenderal BJPT Kemenhub RI, Hindro Surahmat.
Sigit alias Pasha dalam arahannya menyebut, upaha paling konkret pemerintah dalam hal revolusi industri 4.0 adalah menyeimbangkannya.
Karena kata dia, siapapun tidak akan mampu mencegah dampak perubahan otomatisasi sistem produksi dengan memanfaatkan teknologi dan big data.
“Paling tidak yang dilakukan Pemerintah khususnya Pemerintah Kota Palu hanya mengeluarkan surat keputusan untuk mengurangi penggunaan handphone yang notabene itu menjadi salah satu sumber dampak dari industri 4.0,”katanya.
Dampak revolusi industri 4.0 menurut Pasha kini bukan hanya kalangan milenial saja. Kalangan orang-orang tua bahkan anak-anak di bawah umur sesungguhnya telah terdampak.
Untuk menyeimbangkan dan meminimalisir, Pasha menyebut kuncinya adalah bijak menggunakan sosial media untuk Indonesia berbicara baik.
Dalam kesempatan itu ia juga menyinggung rencana perjalanan politiknya dalam kontestasi pemilihan wali kota tahun 2020. Menjawab pertanyaan peserta talk show, dia mengaku pada prinsipnya masih ingin menjabat lima tahun lagi jika masih dibutuhkan.
“Kalau masih dibutuhkan, kalau masih dikasih jalan, saya ingin tambah lima tahun lagi. Apakah itu di Kota Palu atau di Sulawesi Tengah. Ini di luar dari ranah politik,”katanya.
Akan tetapi dia menegaskan niat itu bukan karena kepentingan politik partai. Melainkan keinginan yang kuat untuk mengabdikan diri bagi masyarakat dan daerah.
Sayangnya dalam kesempatan itu, Pasha tidak secara gamblang menyebut pilihan kontestasi yang akan ia ikuti. Apakah dalam pencalonan gubernur dan wakil gubernur ataupun wali kota dan wakil wali kota. (mdi/palu ekspres)