Spirit keberanian dan keihlasan berkorban ini kemudian diwarisi oleh para pahlawan bangsa kita hingga kita merdeka. Uraiannya menjadi relevan karena hari raya Idul adha 1440 ini bertepatan dengan bulan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah kemerdekaan yang dicapai melalui perjuangan selama berpuluh bahkan beratus tahun lamanya. Perjuangan para pendahulu kita tersebut, tentu tanpa henti dan tak kenal lelah, tak terhitung dan tak ternilai. Mereka berkorban fikiran, tenaga, waktu, anak, isteri, saudara, harta, bahkan jiwa raga.
Namun, pada saat pasca kemerdekaan ini, kita dihadapkan beraneka ragam krisis. Mulai dari krisis ekonomi, krisis alam, sampai krisis kepercayaan dan moral. Kita seperti sulit membedakan mana yang bermoral dan mana yang sebaliknya. Mana berita yang benar dan mana yang salah. Mana yang berkorban, dan mana yang mendzalimi. Mana yang berjuang untuk rakyat, dan mana yang sebenarnya mengorbankan rakyat. Inilah era yang disebut “Post Trust”.
Krisis moralitas ini kemudian menimbulkan krisis-krisis ketidakadilan ekonomi, ketidakadilan hukum dan akhirnya kita hampir putus asa untuk saling percaya. Pada saat ini, seperti sangat sulit mencari pemimpin yang siap berkorban, menteri yang siap berkorban, anggota parlemen yang siap berkorban, pejabat yang siap berkorban, pendidik yang siap berkorban, dan siswa yang siap berkorban. Kebanyakan dari kita lebih memilih memikirkan diri sendiri, isi perut sendiri dan untung sendiri.
Oleh karena itu, kita dorong kembali spirit keihliasan dan keberanian berkorban untuk menemukan rasa kebangsaan kita. Spirit yang dibangun oleh pendahulu (the founding father) dengan seluruh syarat yang kita punya untuk negeri. Gus Dur sering menyebutnya dalam bahasa perancis, “la raison d’etre d’une nation”. Bung Sukarno mengungkapkannya dalam bentuk lain.Beliau berpidatomenjelang kmemerdekaan Indonesia. Diucapkannya pula dalam bahasa perancis, :”Le desire de vivre ensamble”. Keinginan untuk hidup bersama sebagai sebuah bangsa.Sekarang, yang tersisa, tinggal tantangan untuk menjaganya. Walahualam.