Konteks dan Konten
Konteks dan Konten atau biasa dikenal dengan istilah visi dan misi merupakan salah
satu syarat yang harus disampaikan oleh pasangan calon yang akan ikut berlomba dalam pilkada.
Hampir semua pasangan memiliki konteks dengan berbagai strategi atau konten yang baik dan akademik. Apalagi kalau konteks dan konten itu dominan dilahirkan oleh tim khusus yang dibentuk oleh pasangan calon. Pasti narasi maupun target-target yang akan dicapai semuanya menjanjikan dan memiliki “daya hipnotis” yang tinggi.
Menjadi persoalan kemudian bila pasangan calon tersebut kemudian terpilih karena pengaruh daya hipnotis tadi, maka jangan berharap banyak bahwa pasangan tersebut dapat mengimplementasikan konteks yang telah disusun dan disampaikan itu, karena hampir dipastikan kurang memahami roh dari konteks dan
kontennya.
Pasangan calon yang ideal dan diharapkan mampu membuat perubahan adalah yang memiliki gagasan-gagasan orisinal dan memahami bagaimana skenario mengimplementasikannya. Tim yang dibentuk perannya tidak lagi dominan, mereka lebih fokus kepada melengkapi dan mengkademikan konteks dan konten itu.
Disadari bahwa cost politik dalam sebuah pesta demokrasi saat ini masih menjadi salah satu faktor yang menentukan, dan belum bisa dihindari. Hanya saja negeri yang memiliki sumberdaya luar biasa ini harus dikelola sebaik-baiknya untuk kesejahteraan yang seluas-luasnya secara berkelanjutan. Karena itu saatnya pemilik hak suara dan partai pengusung harus mensejajarkan kedudukan kualitas pasangan calon dan cost politik. Bukan lagi cost politik yang lebih dominan tanpa mempertimbangkan kualitas. Bila kesejajaran ini terbangun di Pilkada 2020 nanti, sangat diyakini hasilnya akan menjadi pijakan kuat untuk menjadi daerah yang maju dan keluar dari kemiskinan.
Aplikasi Digital dan Kereta Kuda
Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh pasangan terpilih berdasarkan pesan yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) akhir 2020-2024 di setiap daerah, yang juga mengacu kepada RPJMN akhir 2020-2024 melalui
rancangan teknokratik. Sedangkan misi adalah strategi atau skenario yang akan
diimplementasikan oleh pasangan terpilih guna mencapai visi tersebut.