Dosen Faperta Untad Bermitra dengan Petani Bawang Sigi

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, SIGI– Dua orang dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad) melakukan pendampingan pada masyarakat dalam perakitan teknologi pengendalian hama ulat bawang dan penyakit busuk pangkal batang untuk kesinambungan produksi bawang merah di Lembah Palu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kelompok tani Desa Soluove, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini berlangsung selama 6 bulan sejak Juni 2019 dan akan berakhir pada bukan November 2019.

Bacaan Lainnya

Salah seorang dosen yang terlibat pada program ini, Dr. Irwan Lakani, SP, M.Si dihubungi Palu Ekspres, Minggu (15/9/2019), mengatakan, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini merupakan salah satu program Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Program ini dilaksanakan oleh Dosen Fakultas Pertanian Untad yang ditunjuk berdasarkan seleksi proposal yang diajukan dan dinyatakan memenuhi persyaratan untuk dilaksanakan. Salah satu diantaranya dilaksanakan oleh saya sendiri dan rekan saya, Dr. Ir. Sri Anjar Lasmini, MP,” ujarnya.

Kegiatan ini menurut Irwan, dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan hama ulat bawang dan penyakit busuk pangkal batang yang selalu menyerang tanaman bawang merah yang diusahakan oleh masyarakat.

“Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pada prinsipnya bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menyiapkan teknologi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman bawang merah, serta kurangnya sarana produksi dalam pengembangan bawang merah,” kata Irwan.

Adapun target yang akan dicapai dengan program ini lanjutnya, adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam merakit teknologi pengendalian hama ulat bawang dan penyakit busuk pangkal batang, serta menyediakan sarana produksi yang diperlukan dalam pengembangan bawang merah. Untuk mencapai target dan penyelesaian masalah dari program PKM ini, digunakan teknik pendidikan orang dewasa dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) menggunakan metode pelatihan (training), demonstrasi teknologi, demplot percontohan dan pembinaan dan pendampingan kepada kelompok tani mitra.

Pos terkait