Jalan Panjang Pemulihan Bencana Pemkot Palu

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Segala cara telah dilakukan Pemkot Palu dalam mendukung pemulihan bencana. Meski belum sepenuhnya maksimal, upaya tersebut setidaknya bisa mengatasi beberapa persoalan mendasar penyintas. Baik menggunakan dana bantuan yang masuk dalam rekening posko Pemkot Palu maupun menggeser dana dalam APBD perubahan 2018 dan APBD 2019.

Dimasa tanggap darurat, rentang waktu September sampai Oktober 2018, Pemkot mengoptimalkan dana bantuan untuk menyediakan logistik dan tenda-tenda bagi penyintas, meski dengan sumber daya dan anggaran yang terbatas. Sumber pembiayaan tanggap darurat antara lain biaya tak terduga dalam APBD sebesar Rp1,5 miliar lebih. Dana siap pakai BPNP sebesar Rp250juta, pergeseran APBD sebesar Rp21,3 miliar lebih dan sumbangan pihak ke tiga Rp3,2 miliar lebih.

Bacaan Lainnya

Digunakan antara lain untuk menyediakan fasilitas penunjang di shelter pengungsian. Mulai dari penerangan, tandon air serta alas dalam tenda (floring) termasuk menyediakan fasilitas mandi cuci kakus (MCK).

Wali Kota Palu Hidayat kala itu memerintahkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendistribusikan logistik sekaligus mendata penyintas untuk kepentingan data pengungsi.

Disaat bersamaan Pemkot Palu melalui Bappeda membuka ruang bagi warga untuk melaporkan kerusakan rumah dan keluarganya yang menjadi korban jiwa. Pendataan yang dilakukan Bappeda kala itu untuk kepentingan administrasi dana stimulan perbaikan rumah. Sementara laporan korban jiwa untuk digunakan menjadi basis data pemberian dana santunan duka. Untuk memverifikasi kerusakan rumah, melalui Dinas Pekerjaan Umum, Pemkot kemudian membentuk tim verifikasi dan validasi.

Hingga Agustus 2019, dana stimulan ini sudah terealisasi. Sebanyak 1.594 pemilik rumah rusak berat telah memanfaatkan bantuan tersebut. BNPB memplot Rp82 miliar untuk stimulan tahap pertama di Kota Palu.

Menyadari terbatasnya bantuan, pada Oktober 2018, Pemkot mengalokasikan sekitar Rp36,1 miliar lebih APBD. Dana ini digunakan untuk pengadaan logistik penyintas, yang diberikan 3 kali dalam seminggu bagi sedikitnya 42. 666 jiwa pengungsi yang tersebar di shelter di seluruh kelurahan. Logistik diberikan sejak Oktober sampai Desember 2018.

Pos terkait