KEK Palu, Saatnya di Jalur Cepat

  • Whatsapp
Hasanuddin Atjo

Oleh Hasanuddin Atjo (Kepala Bappeda Sulteng)

KAWASAN Ekonomi Khusus, KEK Indonesia dikembangkan dengan tujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing.

Bacaan Lainnya

HINGGA tahun 2019, telah ditetapkan 12 KEK, dan 10 diantaranya telah dibangun dan beroperasi yaitu KEK Sei Mangkei, Tanjung Lesung, Palu, Mandalika, Galang Batang, Arun Lhokseumawe, Tanjung Kelayang, Bitung, Morotai, Maloy Batuta Trans Kalimantan. Sedangkan dua KEK lainnya yaitu Tanjung Api-Api, dan Sorong dalam proses pembangunan. Berdasarkan evaluasi kinerjanya, maka ada KEK statusnya berada di jalur lambat, law lane, di jalur cepat, fast lane serta ada pula di jalur supercepat, superfast lane
Satu hal yang menarik dari dinamika perkembangan KEK di Indonesia dan dapat dijadikan contoh, yaitu KEK yang baru saja ditetapkan, namun telah memposisikan dirinya berada di jalur supercepat seperti KEK pariwisata Likupang Sulawesi Utara.

Pasalnya aktifitas Pariwisata di daerah itu sebelum ditetapkan sebagai KEK, telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ini sesuai dengan arah RPJMN sektor Pariwisata 2020-2024 yang berubah arah dari target kunjungan kepada dampak terhadap masyarakat. Tercatat di tahun 2018, lebih kurang 130 ribu orang wisman asal China berkunjung ke wilayah ini dan setiap wisman membelanjakan uangnya antara 35-40 juta rupiah perkunjungan.

Karena itu KEK Likupang mendapat reward dari Pemerintah pusat dengan alokasi APBN 2019- 2024 berjumlah triliunan rupiah guna melengkapi sejumlah infrastruktur seperti bandara, jalan Tol, sampai jembatan penyeberangan dari Bitung ke Pulau Lembeh.

Bergeser ke Jalur Cepat

KEK Palu diresmikan tahun 2014, melalui PP Nomor 31 tahun 2014. Berdasarkan sejumlah tantangan yang terungkap dalam FGD perkembangan KEK Palu, di Restoran Kampoeng Nelayan, 23 September 2019, terkesan KEK ini masih berada di jalur lambat.

Sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebab, diantaranya belum fokus, terbatasnya ketersediaan lahan yang telah dibebaskan, supply air bersih serta dukungan bakan baku, utamanya komoditas pangan dan hasil hutan. Terkait dengan itu, salah satu kesimpulan yang bisa diambil dari FGD itu adalah, bagaimana menyusun skenario mendorong KEK Palu agar segera bergeser dan masuk ke jalur cepat, mengikuti saudara-saudaranya yang sudah berada di jalur itu seperti KEK Mandalika di NTB, Tanjung Lesung di Banten dan Bitung di Manado.

Pos terkait