IRWI Kenalkan Metode BCA Kurangi Resiko Bencana

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU–  Islamic Relief Wordlwide Indonesia (IRWI) bekerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu menggelar pelatihan penguatan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam pengurangan resiko bencana. Dalam pelatihan yang digelar di salahsatu hotel di Palu ini, IRWI memperkenalkan mllmetode teknik Vulnerability and Capacity Assessment (VCA) atau pelatihan kajian kapasitas dan kerentanan secara partisipatif yang sudah menjadi standar pelatihan kesiapsiagaan bencana.

Nanang S Dirja Country Director Islamic Relief Wordwide Indonesia mengatakab pelatihan yang didesain selama 15 hari di bagi 3 angkatan dari tanggal 17 Oktober hingga  1 November 2019   bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai sifat, tingkat, dan risiko yang dialami oleh masyarakat,menentukan keberadaan dan derajat kerentanan, mengetahui kapasitas dan sumber daya yang tersedia, alternatif tindakan yang dapat dilakukan.
“Pelatihan ini sangat penting untuk dapat menggali dan menyediakan informasi yang relevan bagi para pengambil keputusan dalam pembuatan rencana strategis, sehingga dapat membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mengurangi kerentanan dengan menggunakan kapasitas yang dimilikinya,”kata Nanang.

Bacaan Lainnya

Pelatihan  diikuti 32 peserta yang berasal dari Desa Jonoge, Mpanau, Lolu, anggota forum PRB dan dari BPBD. Dengan komposisi 19 orang laki laki dan 13 orang perempuan.Pelatihan ini akan berakhir pada tanggal 1 November 2019.

Sementara itu Asroel Repadjori, Kepala Pelaksana BPDB Kabupaten Sig menyampaikan bahwa Pelatihan PVCA ini diharapkan masyarakat yang hadir dapat melakukan kajian dan menyusun perencanaan di desa masing – masing dalam upaya mengurangi risiko bencana di desa.
“Tim  Siaga Bencana di tiga desa yakni Lolu,  Jono Oge dan Mpanau yang sudah terbentuk  hasil kerjasama BPBD Kab Sigi dan Islamic Relief Worldwide-Konsepsi dapat menjadi ujung tombak atau perpanjang tangan pemerintah Sigi dalam mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana”harap Asrul Repadjori.

Ruth, salah seorang peserta dari Jono Oge mengatakan materi yang didapatkan dalam pelatihan  sangat bermanfaat dan berharap dapat diterapkan di desa. Hal senada juga disampaikan Fani, peserta yang juga sebagai pendeta di Jono Oge bahwa pelatihan yang diselenggarakan Islamic Relief sangat membantu mereka karena telah memberikan pengetahuan atau, memberikan ilmu dan bisa ajarkan kepada pelayanan jamaat sehinggasemangat mereka bangkit lagi.

Pos terkait