Meski Sudah Dikurangi, Tagihan PJU Palu Tetap Tinggi

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU– Pembayaran tagihan listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) Pemkot Palu kepada PLN dalam sebulan tetap berkisar Rp3,2milyar. Padahal Pemkot dan PLN mengaku telah bersama-sama mengurangi 69 titik PJU. Penghapusan PJH utamanya di sepanjang jalan Cumi-Cumi dan Rajamoili yang terdampak tsunami.

Penyebabnya ternyata adalah PJU yang digunakan masyarakat di tempat lain memiliki daya yang besar. Lampu Mercuri rata-rata berdaya 250 sampai 500 Watt.

Bacaan Lainnya

Demikian diungkap Kepala Bidang Pemukiman Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Palu, M Nur dalam kegiatan libu ntodea, Kamis malam 5 Desember 2019 di Cafe Bradja Palu.

“Banyak masyarakat yang menggunakan lampu mercuri berdaya 250 sampai 500watt. Ini yang menyebabkan kita tetap bayar mahal setiap bulan ,”ungkapnya. Sebanyak 3.944 titik penerangan jalan umum (PJU) di Kota Palu rusak akibat bencana. Kerusakan umumnya terjadi pada travo dan fotosel sensor mata lampu serta.

M Nur mengemukakan, hal itu diketahui setelah pendataan dan survei PJU rusak dilakukan bersama pihak Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Cabang Palu pada Juli hingga November 2019. Menurutnya total PJU Kota Palu tersebar ditiga rayon PLN. Yaitu Rayon Palu sebanyak 6.444 titik, Rayon Kamonji sebanyak 966 titik dan Rayon Tawaely sebanyak 1.058 titik. Dengan total PJU sebanyak 11.468 titik.
“Setelah survei dan pendataan, dari 11 458 titik,  yang rusak setelah bencana itu sebanyak 3.944 titik,”paparnya. Selanjutnya kata M Nur, pihaknya  koordinasi UP3 PLN untuk melakukan  perbaikan dengan mencari titik masalah jaringan. Sejauh ini telah dilakukan penggantian mata lampu PJU Mercuri dengan mata lampu LED sebanyak 608 titik. 

Lampu LED jelas dia jauh lebih henat. Satu lampu LED berdaya 100watt setara balon Mercuri 500watt. Kedepan program Pemkot Palu ujarnya akan menggunakan lampu LED. Bahkan 2020, 18ribu titik yang akan dipasang dijalan arteri dan lingkungan agar masyarakat aman.

Efisiensi daya dengan LED

Mercuri tergambar dari perbedaan daya. Makanya kata dia, PJU yang menggunakan  balon merkuri berdaya 250 sampai 1000 Watt nantinya akan diganti LED berdaya 100 Watt.  Atau merkuri yang berdaya 250 diganti LED berdaya 20watt. “Dalam estimasi kami,  efisiensinya menjadi hanya 128 juta lebih sebulan,”.sebut M Nur. Hal itu dibenarkan Manager Transaksi Energi Listrik UP3 PLN Cabang Palu, Boby Merambu. Tagihan listrik PJU tetap akan tinggi meski titiknya kurang tapi wattnya naik. Itu karena masyarakat pakai PJU Mercuri daya 500watt.
“Dalam ketentuan PLN beban bayar pemakaian lampu Mercuri akan dikenakan sebanyak dua kali lipat.

Hitungannya kelipatan keatas menggenapkan. Ini sesuai SK Dirut PLN. Misal yang 30watt dibayar senilai 500watt,”jelas Boby. Belum lagi kata dia, PJU yang mati tetap akan dihitung sebagaimana ketentuan PLN.  Kecuali dilakukan penghapusan bersama PJU yang rusak. “Kalau LED hitungan tagihannya normal,”jelasnya.

Boby menambahkan, sejauh ini Jumlah tiang  PJU di Palu sebanyak 20ribu tiang.  11ribu diantaranya terpasang PJU. Dia menyarankan agar Pemkot Palu memang harus menggantinya dengan LED. “Jika dipasang LED Pemda bisa surplus,”terang Boby.

Sementara itu Ketua YLKI Sulteng, Salman Hadianto membeberkan hingga November 2019 tunggakan listrik pelanggan di Palu capai Rp 1.8milyar. Tunggaka ini menurutnya  tidak masuk dalam kas negara.
“Ini ada keterkaitan pelanggan. Karena pembayaran PPJ dari PLN ke Pemkot  diambil dari pelangan sebesar 10persen dari setiap pembayaran listrik,”jelasnya. Tunggakan pelanggan kata dia secara otomatis menjadi  tunggakan PPJ yang harus dibayarkan PLN kepada Pemkot Palu. Yang saat ini tunggakan itu sebesar 26milyar. Namun begitu, Salman dalam kesempatan tersebut meminta PLN transparan mengenai hitungan pembayaran PPJ dan pembayaran tagihan PJU.

“YLKI selama ini tidak tau berapa nilai PPJ yang harus dibayar PLN ke Pemkot dan berapa pembayaran tagihan listrik PJU Pemda ke PLN,”katanya. Wali Kota Palu Hidayat mengaku pihaknya akan bekerjasama dengan sejumlah investor untuk pengadaan mata lampu LED yang rencananya akan direalisasikan sebanyak 18.000 titik tahun 2020 mendatang.

“Kita anggarkan kurang lebih Rp30milyar. Kami berharap PLN bisa mendukung hal ini,”demikian Hidayat. (mdi/palu ekspres)

Pos terkait