UI Gelar Seminar Ketahanan Bencana Berbasis Kearifan Lokal

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) terlibat secara intens dalam penanganan pascabencana di Palu, Sigi dan Donggala. Tak hanya terlibat dalam bantuan fisik. Tapi juga nonfisik. Salah satunya adalah yang dilakukan pekan lalu, seminar soal bagaimana kearifan lokal meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana di Sulawesi Tengah, salah satu wilayah rentan gempa di Indonesia.

Sebelumnya dilakukan penelitian yang kemudian diseminarkan pada Kamis, 12 Desember 2019 di Aula FISIP Universitas Tadulako. Penelitian yang dilakukan bersama oleh ILUNI UI dan Yaku Mosikola, bekerjasama dengan Universitas Tadulako ini bertujuan untuk memperkuat sistem mitigasi, kesiapsiagaan dan penanganan bencana yang didasarkan pada kearifan lokal atau kearifan budaya masyarakat, dari perspektif antropologis dan psikologis.

Bacaan Lainnya

Dua narasumber yang juga alumni UI,, Muhammad Marzuki (kandidat Doktor Antroplogi UNTAD) dosen Antropologi UNTAD, bersama Endang Mariani, (Doktor di bidang Psikologi Sosial dan Budaya), peneliti di Laboratorium Psikologi Politik UI, memaparkan temuan-temuan menarik hasil penelitian, dengan dipandu oleh Fiki Ferianto, dosen FISIP Universitas Tadulako.

Ketua Umum ILUNI UI, Andre Rahadian mengapresiasi tim yang telah bekerja sama dengan ILUNI UI mendampingi masyarakat Sulawesi Tengah pascabencana. Andre mengatakan penelitian yang dilakukan ILUNI UI dengan berbagai pihak, termasuk dengan teman-teman dari Universitas Tadulako dan Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI, merupakan bentuk komitmen ILUNI UI untuk memberikan dukungan dan pendampingan berdasarkan riset. Dengan demikian, bantuan yang diberikan tidak bersifat hit and run. Melainkan betul-betul dengan memperhatikan potensi masyarakat dan budaya yang dimiliki, sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang juga merupakan Ketua ILUNI UI Wilayah Sulawesi Tengah menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada UI dan ILUNI UI yang telah menjalankan program-programnya secara simultan dan berkesinambungan hingga saat ini.

Muhammad Marzuki salah satu narasumber menyampaikan bahwa peran kearifan lokal masih sangat relevan membentuk resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana. “Kearifan lokal yang bersumber dari budaya masyarakat, termasuk pengetahuan tentang tanda-tanda perubahan musim, hingga penamaan-penamaan wilayah yang berhubungan dengan literasi kebencanaan, sesungguhnya perlu terus digali dan efektif untuk melakukan mitigasi bencana, saat menghadapi bencana dan pemulihan paska bencana,” ujarnya.

Pos terkait