Pernah Syuting di Palu, Bintang Film Mutiara di Katulistiwa Meninggal Dunia

  • Whatsapp

AKTRIS senior Ria Irawan meninggal dunia karena kanker pada Senin (6/1) pagi. Ia merupakan penyintas kanker kelenjar getah bening sejak 2014. Namun tak banyak tahu, peraih piala FFI sebagai Aktris Pendukung Terbaik melalui film Selamat Tinggal Jeanette (1988), mempunyai jejak di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ya, Ria Irawan anak aktris legendaris Indonesia Ade Irawan itu, pernah melakukan syuting film di Palu, dalam film berjudul Mutiara di Katulistiwa tahun 1990. Syutingnya di rumah kediaman milik Hj Lely Pakamundi di Kelurahan Kampung Baru yang kini ditempati Alfamidi itu.

Film besutan Frank Rorimpandey, berkisah anak muda di antaranyam Sofyan (Eeng Saptahadi), Yulia (Iyut Bing Slamet) dan Andri (Alfian) adalah tiga pemuda pemudi asal Palu, Sulawesi Tengah, yang merantau ke Ibukota mencari ilmu. Sofyan kembali ke Palu dan membangun daerahnya.

Bacaan Lainnya

Yulia mulanya sinis dan memperlihatkan kebencian terhadap Sofyan, yang dicintainya namun sudah punya pacar bernama Deilira (Ria Irawan). Berkat kegigihan Sofyan memperlihatkan niat baiknya membangun daerah asal, Yulia dan Andri sadar bahwa sebagai putra daerah mereka tak boleh melupakan kampung halaman.

Film tersebut sempat tayang di TVRI pada 1990-an dan membuat Bumi Tadulako dikenal di kancah nasional bersamaan dengan komoditi eboni yang menjadi icon Sulteng kala itu.
Nama Ria Irawan adalah bintang besar dalam sejarah perfilman di tanah air. Sejumlah film dibintanginya diantaranya, Kembang Kertas (1985) dan Bila Saatnya Tiba (1986).

Sedangkan pada film Lika Liku Laki Laki (1994), Ria Irawan memenangkan piala FFI untuk kategori Aktris Pemeran Utama Film Komedi terbaik. Sempat vakum selama 10 tahun ia kembali aktif di dunia peran, sebelum akhirnya kanker ganas merenggut hidupnya. (kia-dihimpun dari berbagai sumber/palu ekspres)

Pos terkait