Bio- Virus- Terorism

  • Whatsapp
timthumb.php

Oleh Muhd Nur Sangadji

Tiba-tiba dunia geger. Diteror oleh virus. Virusnya bernama Corona. Asalnya, dari Wuhan Cina. Carier atau pembawanya adalah binatang kelelawar. Orang di sini, memang menyantap kelelawar.

Bacaan Lainnya

Penyimpangan..? Entahlah. Tapi setahu saya, ada banyak tempat dimana kelelawar dikonsumsi sebagai lauk. Kita pasti bertanya, mengapa baru terjadi saat ini..?

Saya ingat virus sapi gila (mad cow disease) menyerang Eropa puluhan tahun lalu. Kala itu, sekitar tahun 1996. Kebetulan saya sedang tinggal di sana saat itu. Eropa panik. Semua orang takut makan daging sapi. Karena, host-nya adalah sapi. Diduga karena mengkonsumsi makanan konsentrat berprotein tinggi. Bahannya, dedak pakan yang berasal dari tulang sapi sendiri atau daging hewan lainnya. Diproduksi secara sengaja. Dilakukan karena kekurangan pakan dari hijauan tanaman. Mungkin, akibat penyimpangan ekologis. Sebab, dedak tulang dan daging bukanlah makanan sapi.

*******
Saya tidak miliki cukup informasi, tentang mengapa kelelawar di Cina menjadi penyebabnya. Karena kalau itu semata, bukankah mengkonsumsi kelelawar sudah biasa..? Bukanlah kuliner baru bagi komunitas tersebut. Mengapa nanti sekarang. terjadi kehebohan ini.? Jawabannya masih terus simpang siur.

Tapi, akibatnya telah merambah ke mana- mana. Kegelisahan, keresahan dan ketakutan berduplikasi sangat cepat. Orang Cina tersudut di seantero bumi. Negara se-toleran Prancis pun tidak terkecuali. Satu anak muda Perancis keturunan Cina mengeluhkan perlakuan ini. Dia menulis di karton untuk dipajang ke publik.

Isi tulisannya. Je suis Chinois, mais je ne suis pas un virus. Je sais que tout le monde a peur au virus, mais pas de prejuge, sil vous plait (svp). (saya orang Cina, tapi saya bukan virus. Saya tahu, semua orang takut virus, tapi mohon jangan menuduh, menyalahkan atau menghakimi berlebihan.

Keadaannya jadi mirip dengan kejadian pemboman kota Paris tahun 2015. Ada seorang anak muda Perancis keturunan Arab. Sambil mengikat kepala dan menutup mata. Di pelataran menara Eiffel, dia menulis. Je suis muselement. Mais je ne suis pas une terorist. (saya seorang muslim, tapi saya bukanlah seorang teroris).

Pos terkait