PALU EKSPRES, PALU– Ground breaking peletakan batu pertama pembangunan New Tatura Mall (NTM) berjalan lancar Kamis 20 Februari 2020. PT Citra Nuansa Elok (CNE) menargetkan proses pembangunan rampung dalam 18 bulan kedepan.
NTM nantinya akan dibangun dengan design bangunan yang lebih futuristik. Menggunakan consultan perencana lokal yakni PT Aditama Karya. Dibangun dengan tujuh lantai. Dua lantai digunakan untuk basement dan lima lainnya menjulang ke atas.
Dengan luasan yang bertambah. Dari sebelumnya 28ribu meter persegi menjadi kurang lebih 49,579 ribu meter persegi. Melibatkan enam bidang konsultan. Yakni konsultan perencana, Amdal, Andalalin, dan konsultan pemasaran.
Direktur Utama PT CNE M Sandiri La Anto menyebut, itu target pekerjaan dalam dokumen perencanaan pembangunan. Namun pihaknya berencana mempercepat waktu pekerjaan tersebut.
“Kita usahakan tidak sampai 18 bulan makanya proses pekerjaan menggunakan tiga shift “ujarnya, usai kegiatan ground breaking, Kamis 20 Februari 2020.
Menurut dia pembangunan NTM menelan anggaran sebesar kurang lebih Rp379,2milyar lebih. Biaya pembangunan berasal masing-masing dari klaim asuransi dan investasi tenant mitra PT CNE. Termasuk diantaranya pinjaman Perbankan.
Sejauh ini kata dia sejumlah tenant terkemuka telah menjalin kerjasama pemanfataan ruang NTM. Diantaranya star bugs, cinepolis termasuk Ramayana.
“Diantara tenant ini ada yang menjadi investor dalam proses pembangunan NTM,”jelasnya.
Dia berharap pembangunan NTM berjalan lancar sesuai rencana. Karena hal ini papar Memet, sapaan akrabnya, menjadi bagian dari usaha membangkitkan perekonomian Kota Palu pascabencana.
Jika NTM nantinya telah berdiri dan mulai beroperasional, maka ini menjadi salah satu ruang penyerapan tenaga kerja. Pihaknya telah memproyeksikan bahwa NTM nantinya akan membutuhkan sedikitnya 800an tenaga kerja.
Dalam kaitan ini, Memet mengaku akan memprioritaskan tenaga kerja lokal. Utamanya mantan karyawan NTM yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah bencana 2018 silam.
“Kita akan rekrut tenaga kerja lokal yang diambil dari setiap kelurahan. Dan memprioritaskan mantan karyawan yang pernah di PHK,”demikian Memet.