PALU EKSPRES, PALU-Dana bantuan yang dikucurkan PT. Telkom bagi UKM mitra binaan di Sulawesi Tengah di triwulan (TW) I tahun 2020 ini meningkat signifikan. Hal itu menyusul penyaluran dana bantuan oleh PT. Telkom Wilayah Telekomunikasi (Witel) Sulawesi Tengah di triwulan I ini sebesar Rp510 Juta.
Penyaluran bantuan dalam skema pinjaman dana bergulir tersebut ditandai dengan penandatangan berita acara bantuan bagi mitra binaan oleh General Manager PT Telkom Witel Sulawesi Tengah, Ichwan Muhammadiyah dengan salah seorang calon mitra binaan Telkom Witel Sulteng-Palu, Rabu (4/3/2020), di Rumah Kreatif Telkom Witel Sulteng. Kegiatan tersebut dihadiri Manager HR dan CDC PT Telkom Witel Sulawesi Tengah, Mahyudin Usman Piu.
Selain jumlah dana yang disalurkan meningkat, jumlah mitra binaan CDC dan RKB Telkom juga meningkat, yakni 25 mitra binaan.
“Kita memang berharap nambah bantuan. Kalau sebelum-sebelumnya kita dapat per TW rata-rata Rp300 juta, alhamdulillah di TW ini (TW I 2020), kita dapat Rp510 juta,” katanya.
Penerima dana bantuan PT. Telkom yang paling besar di Sulteng pada TW I 2020 ini katanya, di sektor perdagangan, yakni 12 mitra binaan. Selanjutnya di sektor industri 8 mitra binaan, dan terakhir sektor jasa 5 mitra binaan.
Ichwan menjelaskan peningkatan dana yang dikucurkan oleh PT. Telkom ke mitra binaan di Sulteng meningkat di TW I 2020 karena tingkat kesadaran mitra binaan CDC dan RKB Telkom mengembalikan dana bantuan tersebut melalui angsuran perbulan dinilai cukup tinggi. Dari target pengembalian di Bulan Februari 2020 sebesar Rp395 Juta, terealisasi di atas Rp400 Juta. Sehingga, capaiannya 105,41 persen.
Begitupula di Januari 2020, berhasil terealiasi 116 persen.
“Kita upayakan ada pembinaan lebih baik lagi oleh CDC dan RKB Telkom agar pengembalian lebih meningkat lagi dari mitra binaan sehingga meningkatkan kepercayaan dari Telkom,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Ichwan meminta kepada mitra binaan untuk mengedepankan sikap 3S. Sukses Penyaluran, Sukses Pemanfaatan, dan Sukses Pengembalian.
“Jangan nantinya sukses penyaluran tapi tidak sukses pengembalian karena bantuan yang dikucurkan tidak sesuai pemanfaatannya,” ujarnya.
