Dampak Corona, Peluang Kurangi Ketergantungan dan Pemicu Ekspor Rempah

  • Whatsapp
Hasanuddin Atjo

Oleh, Hasanuddin Atjo

WABAH  virus Corona, yang asal mulanya dari Provinsi Wuhan di China, kini telah meresahkan seluruh bangsa di dunia. Per tanggal 13 Maret 2020 sudah 116 Negara positif terinfeksi COVID-19, termasuk Indonesia.
Tercatat per tanggal 14 Maret 2020, total yang meninggal dunia mendekati angka lima ribu orang. Dan, empat di antaranya terjadi di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Rempah-rempah antara lain bawang putih, jahe, kunyit, temu lawak menjadi komoditas yang dicari. Bawang putih merupakan bumbu dapur yang banyak diimpor dari China, dan di tahun 2019 nilai impornya mencapai 6 triliun rupiah. Sebuah jumlah yang cukup besar

Saat ini impor bawang putih dari China untuk sementara ditutup, sehingga dikuatirkan bawang putih bisa menyumbang inflasi yang signifikan. Apalagi di April 2020 bertepatan dengan ummat Islam melaksanakan ibadah puasa yang memicu kebutuhan bawang putih. Produksi dalam negeri dinilai tidak mencukupi kebutuhan.

Rempah jenis jamu, temu lawak, kunyit dan rempah-rempah lainnya menurut sejumlah pakar kesehatan merupakan obat herbal yang dapat memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit akibat wabah virus Corona.

Indonesia adalah Negara Tropis, dan di sejumlah wilayahnya memiliki iklim yang cocok bagi produksi bawang putih dan bahan rempah lainnya bagi keperluan bumbu dapur maupun obat herbal.

Keunggulan komparatif dan kompetetif serta meningkatnya kebutuhan rempah-rempah seyogianya dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian desa dalam rangka mengurangi volume impor bawang putih dan meningkatkan ekspor rempah lainnya.

Total dana desa yang telah digelontorkan selama lima tahun terakhir (2015-2020) sekitar 320 triliun rupiah. Dana ini seyogianya lebih diarahkan kepada program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan komoditas, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi perdesaan.

Apalagi dampak wabah Covid-19, menyebabkan Indonesia kekurangan stock bawang putih, karena impor dari China untuk sementara ditutup. Selain itu permintaan rempah untuk kebutuhan bumbu dan bahan baku herbal meningkat tajam.

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki sejumlah wilayah perdesaan yang cocok bagi pengembangan bawang putih dan bahan rempah lainnya. Apalagi Provinsi ini masih diperhadapkan oleh tingginya angka kemiskinan, sehingga pengembangan desa melalui pemanfaatan dana desa dan dana lainnya lebih diarahkan kepada pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat.

Pos terkait