PALU EKSPRES, PALU– Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah melaksanakan rehabilitasi gedung dan bangunan di Universitas Tadulako (Untad) Palu.
Pascabencana 28 September 2018, Untad Palu menjadi salah satu kampus yang mengalami kerusakan cukup parah dibeberapa unit bangunan.
Tahun 2019 silam BPPW Sulteng mulai melaksanakan rehabilitasi dengan membangun kembali 51 bangunan dalam klasifikasi rusak ringan.
Kepala BPPW Sulteng menjelaskan dalam proses itu pihaknya mengklarifikasi jenis kerusakan bangunan dengan skala rusak ringan, sedang dan berat. Dan prosesnya dilakukan dalam beberapa tahap pekerjaan dengan prioritas rusak ringan di ruang kelas.
Dia menjelaskan kini proses rehabilitasi masih terus berjalan. Saat ini pihaknya kembali memulai proses konstruksi terhadap 37 bangunan dalam skala rusak ringan. Pekerjaan ini masuk dalam rehabilitasi tahap 1.
“Rehabilitasi 37 bangunan kini sedang dalam proses kontrak,” kata Ferdinan, Minggu 5 April 2020.
Kemudian rehabilitasi tahap berikutnya terhadap 55 bangunan dalam klasifikasi rusak ringan. Rehabilitasi tahap tersebut kini memasuki proses lelang proyek.
Ferdinan menjelaskan, berikutnya adalah pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) lingkungan Untad Palu.
“Pembangunan GSG ini sebanyak dua gedung. Dan saat ini juga sedang menunggu penyelesaian proses lelang,” jelasnya lagi.
Dia mengatakan, dalam proses rehabilitasi gedung dan bangunan Untad Palu memang terdapat beberapa kendala teknis. Namun hal itu semuanya bisa diatasi. Kendala -kendala itu ia akui memang sedikit memperlambat jalannya proses rehabilitasi.
“Tapi intinya kini semuanya sedang berjalan. Diperkirakan ini bisa rampung sepenuhnya tahun 2021. Kita prioritaskan dulu yang klasifikasi rusak ringan utamanya ruang kelas,”paparnya.
Dia menambahkan pihak BPPW dan rektorat Untad sudah cukup berusaha melakukan lobi-lobi untuk pembiayaan rehabilitasi menyeluruh gedung Untad Palu. Sejauh ini nilai anggaran yang bersumber dari pinjaman “word bank”untuk rehabilitasi tersebut sebesar kurang lebih Rp288milyar.
Menurutnya anggaran yang digunakan akan menyesuaikan kebutuhan akan proses rehabilitasi terhadap seluruh infrastruktur Untad Palu.