PALU EKSPRES, PALU– Tim Surveillance Kota Palu telah memantau sebanyak 145 orang yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah zona merah penyebaran Covid 19. Ini terkonfirmasi dari 14 Puskesmas se Kota Palu. Ketua Tim Surveillance Kota Palu, dr Rochmat menjelaskan 145 warga tersebut juga telah ditetapkan dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid 19. Sejauh ini kata dia, 81 diantaranya sudah melewati masa inkubasi virus. Yakni 14 hari setelah waktu kedatangannya di Kota Palu.
“64 orang lainnya saat ini masih terus dilakukan pemantauan oleh tim kami di Puskesmas,”kata dr Rochmat dalam keterangan pers, Senin malam 6 April 2020 di Baruga Lapangan Vatulemo Palu. Menurut dr Rochmat, warga dalam status ODP ini seluruhnya dipastikan punya riwayat perjalanan dari daerah terpapar Covid 19. Meski berstatus ODP, semuanya ujar Rochmat tidak memiliki gejala. “Pelaku perjalanan ini adalah orang-orang yang datang ke Palu dari daerah terpapar Covid-19 dan tidak menunjukan gejala,”tandasnya.
Selanjutnya Rochmat menuturkan sejauh ini kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Palu sebanyak 7 orang. Kemudian datar terkonfirmasi positif sebanyak 4 orang. Dan 1 orang meninggal dunia. “Namun dari 4 kasus positif, Alhamdulillah 2 terkonfirmasi hasil swabnya dinyatakan negatif. Tapi akan dilakukan pengambilan sampel lagi,” ungkapnya. Wali Kota Palu, Hidayat yang memimpin keterangan pers itu mengatakan, data tersebut perlu dipublikasi. Agar lebih meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyebaran Covid-19 di kota Palu.
“Kita ingin transparansi dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini. Dan berharap masyarakat lebih taat dan patuh atas imbauan pemerintah tentang protokol penanganan penyebaran virus tersebut,” katanya. Namun Hidayat berharap masyarakat tidak perlu cemas atau bahkan takut terhadap perkembangan kasus covid yang ada. Sebab hal itu dikawatirkan justru akan menurunkan imunitas atau daya tahan tubuh. “Kurangi kecemasan maupun ketakutan dan kurangi keluar rumah kalau tidak penting. Inilah saya kira obat satu-satunya yang bisa menahan gerak penyebaran virus Corona,” ujarnya.