Status Ekonomi Mahasiswa Kita

  • Whatsapp
Muh. Nur sangadji

Nur Sangadji . Foto: Dok


Oleh Nur Sangadji

Bacaan Lainnya

Suatu sore di tahun 2004, saya diundang Rektor Unkhair. Dr. Rivai Umar. Kala itu saya sedang bekerja untuk UNDP di Ternate. Kami berdiskusi di ruangan beliau. Hadir juga Prof Gufran dan Pak Rektor yang sekarang, Pak Dr. Husen Alting. Ko Fai (panggilan akrab) bilang begini. Bagaimana pendidikan kita bisa maju..?. Sedangkan, mahasiswa kita kurang gizi.

Beliau berkelakar. Siang tadi, kata ko Fai, ada mahasiswa yang minta uang padanya. Mahasiswa itu memelas, sejak pagi, pak Rektor, baru satu bungkus super mie yang masuk. Ko Fai meniru ucapan mahasiswa itu. Lalu beliau jawab, ini uang. Segera beli lagi tambahannya. Agar sudah dua tiga bungkus yang masuk yaa. Barangkali cuma berkelakar. Namun, itulah fakta kebanyakan mahasiswa kita.

Saya punya pengalaman yang lain. Dia satu mahasiswa asal Sulawesi Barat. Masuk ke kelas saya dengan tertatih. Saya tanya, kenapa kaki mu..? Kamu kecelakaan ? Dia tidak menjawab. Kawan kawannya yang lain pun tidak. Wajah mereka seperti menyesali pertanyaan saya. Masa pak Nur tidak tahu..? Begitu kira -kira, pikiran mereka dalam pikir ku.

Beberapa menit kemudian, saya baru tahu. Kalau dia, ternyata penyandang difabel. Tuna daksa. Sesudah itu saya selalu beri semangat padanya. Belakangan dia menghilang. Saya tanya pada kawan-kawannya. Ternyata, dia berhenti kuliah. Alasannya, tidak punya cukup biaya untuk bayar kost, uang kuliah dan biaya hidup. Saya minta mahasiswa asal Sulbar untuk cari. Tapi, berjalannya waktu. Tidak berhasil hingga kini.


Saya merasa menyesal. Karena, secara formal akademik, mestinya bisa diselamatkan melalui beasiswa. Alat detektornya banyak. Antara lain, dosen wali, wakil dekan bidang kemahasiswaan dan dosen pengajar lainnya. Sayang, tidak terdeteksi.

Kali lain, saya menemukan mahasiswi pramusaji di Warung Tabe. Warung yang sudah hilang disapu tsunami Teluk Palu. Tapi alhamdulillah, tetap menjadi pelayan warung. Dia lakoni hingga lulus menjadi sarjana Pertanian. Pengalaman lain lagi saat mencuci mobil. Salah satu karyawan pencucinya adalah mahasiswa ku. Dia yang langsung memperkenalkan dirinya.

Pos terkait