PSBB Turunkan Konsumsi Hampir 60 Persen, Stok BBM Pertamina Berlebih

  • Whatsapp
SPBU

PALU EKSPRES, PALU – PT Pertamina (Persero) mengatakan, sejak Maret 2020, permintaan gasoline terus mengalami penurunan rata-rata 17 persen. Konsumsi gasoil turun rata-rata 8 persen, sedangkan konsumsi avtur turun 45 persen. Hal itu sejalan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyebut, permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kota-kota besar pun tercatat mengalami penurunan di atas 50 persen. Penurunan tertinggi terjadi di Jakarta dan Bandung yang turun hampir 60 persen.

Bacaan Lainnya

“Secara nasional penurunan permintaan BBM mencapai 35 persen dibandingkan dengan rerata Januari-Februari 2020,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (20/4/2020).

Selain penurunan di BBM retail, lanjutnya, penurunan permintaan juga terjadi untuk konsumen industri mengingat banyak industri yang berhenti beroperasi.

Menurutnya, situasi dengan penurunan permintaan tajam ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya, yang tentu saja akan berdampak besar terhadap keuangan Pertamina. “Karenanya berbagai penyesuaian harus dilakukan dalam rangka menjaga optimalisasi, efektivitas dan keekonomian operasi, termasuk di antaranya penyesuaian terhadap operasional kilang,” tuturnya.

Fajriyah menuturkan, Pertamina akan melakukan pemeliharaan kilang dalam negeri sekaligus menurunkan kapasitas operasi kilang untuk menjaga keseimbangan produksi serta kapasitas penampungan (storage) kilang yang telah mencapai level optimum. “Pertamina akan mulai menurunkan kapasitas operasi kilang secara bertahap disesuaikan dengan kondisi permintaan. Secara teknis, penurunan juga akan disesuakan dengan batas aman pengolahan kilang,” jelasnya.

Pihaknya akan memanfaatkan kondisi ini untuk sekaligus melakukan pemeliharaan kilang, sehingga ketika kondisi sudah kembali normal, maka kilang sudah siap beroperasi optimal.

Beberapa kilang yang lebih awal akan dilakukan pemeliharaan adalah Kilang Sungai Pakning dan Kilang Balikpapan dengan penghentian pada Crude Distillation Unit (CDU) secara bergantian. Sedangkan Kilang Plaju akan mulai mengurangi produksi secara bertahap (slowdown). Adapun kilang lainnya yaitu Kilang Balongan, Kilang Cilacap, dan Kilang Kasim tetap beroperasi normal.

Pos terkait