Sengkarut Lahan Huntap di Palu, Ribuan Penyintas Bencana Bisa Terlantar

  • Whatsapp
Sengkarut

Karena gangguan kecil demikian akan berakibat fatal bagi para penyintas yang telah kehilangan tempat tinggal saat bencana lalu.

“Saya ingatkan lagi, jumlah penyintas yang akan masuk ke Huntap itu ada sebanyak 7 ribu kepala keluarga (KK). Kalau dikali 3 orang saja setiap  KK, maka ada 21 ribu orang yang bisa terlantar akibat ulah oknum tersebut,”jelasnya.

Bacaan Lainnya

Karenanya Hidayat mengajak semua elemen untuk berpikir jernih dalam melihat persoalan kebencanaan yang ada dikota Palu saat ini.

“Dalam hal ini saya mengajak kita untuk tidak membawa-bawa persoalan bencana keranah politik. Tanggalkan  dulu itu. Mari kita berpikir jernih dalam melihat persoalan ini. Karena kalau proyek Huntap ini gagal,  maka siapapun yang menjadi Wali Kota kedepan tidak akan mampu menyelesaikan masalah ini,”tuturnya.

Kemudian berharap semua pihak saling mendukung upaya untuk menuntaskan kesempatan yang sudah diberi Bank Dunia. Yakni merampungkan persoalan kebencanaan, khususnya persoalan lahan Huntap.

Hidayat mencontohkan, kegagalan untuk mendapat bantuan donatur sudah pernah terjadi di Kelurahan Balaroa. Saat ini sebuah lembaga donatur hendak memberi bantuan pembangunan Huntara. Tapi tiba-tiba  muncul penolakan warga. Aksi penolakan ini langsung direspon donatur dengan membatalkan rencana bantuannya.

“Langsung dibatalkan donatur akibat ulah segilintir orang yang memimpin warga melakukan demo, menolak Huntara. Akhirnya tidak sedikit warga Balaroa saat ini masih hidup di tenda- tenda pengungsian,”kisahnya.

Tak sampai disitu, warga di tenda -tenda pengungsian Kelurahan Balaroa yang ikut sebelumnya ikut menolak,  kala itu ujar Hidayat, kemudian mendatanginya.

“Mereka datang kepada saya dan meminta untuk dibangunkan Huntara. Nah inikan kasian. Akibat ulah segelintir orang yang kemudian berdampak terhadap kesengsaraan warga, tuturnya

Ketika lanjut Hidayat, ditanya alasan dibalik penolakan, dan siapa oknum yang menggerakkan, warga justru mengaku tidak mengetahui lagi dimana rimban watga yang mempelopori penolakan itu.

“Masalah penolakan Huntara di Balaroa ini sudah menjadi pelajaran untuk kita. Jangan terulang lagi dalam usaha pembangun Huntap. Yang prinsipnya dibangun untuk saudara saudara kita yang bermimpi dapat hidup bersama keluarganya di tempat selayaknya,”demikian Hidayat.

Pos terkait