Pengakuan Stenly, Pasien Corona Selama Dirawat Tim Medis

  • Whatsapp
Stenly berfoto bersama salahsatu tim medis pasien Covid 19 RS Madani Palu. FOTO: Istimewa.

PALU EKSPRES, PALU- Hasil swab tenggorokan Stenly Ladee yang kedua terkonfirmasi positif Covid 19. Dua Minggu lamanya pria kelahiran Poso ini menjalani perawatan insentif  di Rumah Sakit (RS) Madani Palu

Dia mengaku santai saja saat mengetahui hasil swab keduanya positif,  Selasa 28 April 2020.

Bacaan Lainnya

“Tidak se shok saat mendengar hasil swab pertama,”ujar Stenly.

Sejauh ini dia bahkan mengaku kondisi kesehatannya terus membaik. Hampir tak ada keluhan sama sekali. Berbeda sejak awal perawatan di ruang isolasi RS Madani.

Stenly dengan latar belakang salah seorang anggota tim medis berbaring di lantai. Foto: Istimewa

“Setiap kali tim dokter datang menanyakan keluhan, saya bilang tidak ada lagi keluhan seperti awal,  yang masih batuk-batuk, pusing, mual-mual,  dan mencret. Kurang nyaman di area saluran pernafasan,”tulis Stenly.

Rabu 29 April 2020, genap sudah dua minggu lamanya Stenly dirawat.
Waktu yang tidak singkat ditengah kesibukannya. Namun banyak hal postif yang menginspirasinya selama dalam perawatan. Itu ia yakini ikut andil dalam proses penyembuhan. 

“Banyak hal baik yang positif dan menginspirasi saya selama dirawat. Dari gaya kepemimpinan ditektur utama RS yang santai namun tegas.  Tim dokternya enak diajak ngobrol. Belum lagi perawat yang ramah-ramah,”katanya.

Diwaktu senggang, tim dokter dan perawat selalu berusaha menghibur dengan cara apapun. Mulai dari main tiktok bersama. Saling bercanda saat tim bertugas mengawasi kesehatan.

“Tak jarang pula aksi konyol kakak-kakak perawat sering buat kami terbahak-bahak. Mereka joget di depan kamera CCTV. Sumpah menggelitik saat dilihat,”ujarnya.

Tim doker bukan hanya sekedar merawat dan berusaha memberi  kesembuhan. Mereka juga memberi support dan dorongan moril. Bahkan memperlakukan pasien Covid laiknya saudara mereka sendiri. Meski sulit untuk mengenali wajah karena terbalut lengkap Alat Pelindung Diri (APD).

“Padahal kami belum pernah melihat wajah mereka sama sekali karena APD yang mereka kenakan serba tertutup,”sebutnya.

Dia mengaku ketika sembuh nanti, sangat berharap ingin mengetahui wajah-wajah tim perawat yang selama ini setia menemani. Sehingga bila suatu waktu berpapasan bisa langsung ia kenali.

Pos terkait