PALU EKSPRES, PALU- Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran wabah Covid 19, kegiatan kerja lapangan peserta padat karya Kota Palu dihentikan sementara. Sebab selama ini kegiatan kerja kerap dilakukan secara berkerumun.
Demikian Wali Kota Palu Hidayat usai memberi bantuan Sembako bagi peserta padat karya, Selasa 5 Mei 2020 di ruang Bantaya Kantor Wali Kota Palu.
“Saya minta pengawas, tolong berhentikan dulu pekerjaan padat karya untuk menghindari kumpul-kumpul,”kata Hidayat.
Menurutnya pembatasan kerja itu hanya untuk sementara waktu. Sambil menunggu kondisi kembali normal dan memungkinkan.
“Untuk sementara waktu peserta padat karya tidak usah bekerja sampai menunggu kondisi memungkinkan guna menghindari kegiatan kumpul-kumpul di lingkungan masyarakat,”sebutnya.
Adapun paket sembako diberikan kepada 92 pengawas dan 3.734 peserta padat karya. Isinya berupa beras 5 kg dan gula pasir 1 kg.
Bantuan kata Hidayat sebagai upaya Pemkot Palu dalam menghadapi bencana non-alam yakni pandemi Covid-19.
“Kita menghadapi musibah bertubi-tubi. Belum selesai musibah 28 September 2018 lalu, kini musibah non-alam Pandemi Covid-19. Saya kira beberapa alim ulama menyatakan bahwa ini merupakan ujian bagi yang beriman dan merupakan teguran bagi yang belum beriman,” ungkapnya.
Diapun memohon peserta padat karya agar tidak ikut menyebarkan berita-berita yang tidak berdasarkan fakta maupun tidak jelas sumbernya. Karena hanya akan membuat gaduh di tegah-tengah masyarakat.
Informasi tidak akurat dan berdasar hemat wali kota bisa menyebabkan ketakutan di tengah masyarakat. Yang dapat mengakibatkan daya tahan tubuh menurun dan sangat rentan terpapar virus Covid-19.
“Silahkan hujat dan fitnah saya saat bencana 28 September 2018 lalu. Tapi menghadapi virus ini, tolong jangan dulu membuat kalimat-kalimat yang menyebabkan ketakutan masyarakat. Tolong kalau main Medsos tidak usah ikut sebar-sebar berita tidak jelas,” katanya.
Wali kota juga kembali menjelaskan tentang sebab pemotongan gaji padat karya yang semula Rp500 ribu pada masa jabatan Wali kota sebelumnya dan saat ini tinggal Rp250 ribu.
Sebelumnya dengan gaji Rp500 ribu peserta bekerja selama lima hari dalam seminggu. Sementara saat ini dengan gaji Rp250ribu peserta hanya bekerja dua hari dalam seminggu.