Huntap Palu, Idealnya Dikelola dengan Cara Baru

  • Whatsapp
Dr. Hasanuddin Atjo. Foto: istimewa

Oleh  Hasanuddin Atjo

Hasil kajian pascabencana gempa bumi, tsunami dan liquafaksi yang terjadi tanggal 28 September 2018 menunjukkan bahwa sebahagian lokasi pemukiman masyarakat di Kelurahan Lere, Balaroa dan Petobo Kota Palu, serta Desa Jonooge Kabupaten Sigi, disimpulkan tidak bisa lagi dibangun kembali karena statusnya berubah menjadi wilayah kategori merah atau rawan bencana.

Bacaan Lainnya

Di Minggu sore tanggal 14 Juni  2020, sengaja berkunjung ke salah satu lokasi pembangunan Hunian tetap disingkat “Huntap” yang sengaja dibangun oleh pemerintah bersama pihak ketiga untuk mengkomodir masyarakat korban bencana  28 September 2018 yang wilayahnya berkategori zona merah itu.

Huntap yang dikunjungi berlokasi di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu, dan persis berada di belakang Universitas Tadulako Palu, kini hampir rampung 100 persen. Ribuan rumah tipe kecil sedehana tertata dengan rapi yang ditunjang oleh jalan yang lebar.  Bahkan,  ada yang berjalur dua dan mengelilingi kawasan pemukiman. Dan terlihat penataannya rapi dan asri, sehingga menurut hemat saya pemerintah dan pihak ketiga patut diapresiasi.

Terlihat ada pula rumah ibadah (masjid) dalam tahap penyelesaian, namun fasilitas publik lainnya belum terlihat seperti terminal angkutan kota, sarana pendidikan, gedung pertemuan warga, dan fasilitas Puskesmas. Harapan kita nantinya fasilitas itu juga akan ikut melengkapi kawasan Hunian tetap itu agar bisa menjadi kawasan baru dengan model pengelolaan yang baru pula.

Ada sejumlah warga yang mulai menempati huntap tersebut dan ada pula sedang bersih-bersih untuk persiapan pindah. Beberapa waktu lalu sempat mewancarai sejumlah warga terkena dampak dan kemudian mendapat jatah untuk menempati Huntap yang telah disiapkan.

Berdasarkan hasil wawancara dan dilengkapi dengan pengamatan situasi dan kondisi huntap pada tanggal 14 Juni lalu,  ada beberapa catatan yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan huntap agar bisa menjadi sesuatu yang bernilai, sesuatu yang baru sehingga warganya merasa lebih nyaman, lebih betah, lebih care satu sama lain dan terbangunnya rasa percaya diri. Ini juga sebagai upaya agar bisa keluar dari trauma dan melupakan masa lalu yang kelam dan menyedihkan.

Pos terkait