Dikawal Polisi, TNI dan Pol PP, Lahan yang Diklaim Warga Ambyar

  • Whatsapp
SIAP EKSEKUSI - Aparat Polisi, TNI dan Pol PP menuju kebun warga siap melakukan eksekusi, Jumat 10 Juli 2020. Foto: Yardin/PE

PALU EKSPRES, PALU – Di bawah pengawalan aparat dari tiga satuan berbeda, Tentara, Polisi dan Polisi Pamong Praja, eksekusi lahan untuk pembangunan huntap III, di Talise Valangguni berjalan sukses. Eksekusi berjalan tanpa perlawanan. Hanya terdengar suara salawat meriung lamat-lamat di sore menjelang magrib itu. Namun alunan salawat kalah oleh pekak suara alat berat dan pengeras suara dari komandan polisi yang memberi aba-aba pada pasukan. Setelah melalui rentetan negosiasi yang panjang akhirnya mentok.

Hingga akhirnya, waktu eksekusi tiba.

Bacaan Lainnya

*

TANPA AMPUN – Polisi menjaga alat berat yang mengeksekusi lahan. Foto: Yardin/PE

Siang menuju sore, aparat keamanan sudah berbaris rapi. Posisi berhadapan dengan warga. Dan hanya diantarai oleh jalan aspal dengan jarak sekira 50 meter. Posisi warga sedikit di ketinggian menyaksikan dengan jelas bagaimana alat refresentasi negara itu, dalam beberapa menit kedepan bakal mengeksekusi tanah-tanah yang mereka sudah garap turun temurun.

Petang Pukul 05.19 PM, pasukan pertama yang meringsek adalah tentara. Di susul Polisi dengan bersenjata perisai transparan. Di belakangnya, korps Polisi Pamong Praja bersenjata pentungan. Terakhir adalah tiga unit alat berat. Sempat terjadi insiden kecil, saat giliran alat berat menuju medan ekseksusi sempat tertahan beberapa saat. Penyebabnya, Landri Yotolembah, warga Talise yang ikut dalam perjuangan mempertahankan tanah mereka, duduk diam di jalan yang akan dilalui alat berat.

Ia kemudian didekati beberapa koleganya. Dibujuk namun belum mempan. Berikutnya, pengeras suara mengeluarkan peringatan. ”Saya minta tidak ada tindakan yang dilakukan yang bisa merugikan diri sendiri,” ucap suara bernada tekanan. Landry masih dengan tetap dengan aksinya. Sesaat seseorang merapat. Lalu Landry yang diapit tiga orang akhirnya bergeser.

Sesaat melajulah tiga unit alat berat. Menyeruduk pagar hidup. Polisi dan Pol PP tampak wara-wiri menjaga alat berat membabat apa saja yang di hadapannya. Sedangkan Polwan tampak duduk duduk menikmati udara sore sambil sesekali kecrek kecrek dengan latar belakang pemandangan Teluk Palu yang aduhai. Beberapa di antaranya tampak akrab berbincang dengan warga khususnya ibu ibu. Sementara polisi bertameng, tampak bergerombol di bawah jaringan Sutet.

Pos terkait