Dampak pada sektor ekonomi oleh pandemik Covid-19 telah membuat hampir semua orang jadi ketar-kitir. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2020 hanya 2,97 persen, hampir separuh dari pertumbuhan triwulan pertama 2019 yaitu 5,07 persen. Kemudian di triwulan kedua yaitu di bulan April, Mei, Juni 2020 lebih memprihatinkan karena diprediksi akan tumbuh minus (- 3,5) persen, jauh di bawah prediksi. Karena itu, Menteri Sri Mulyani sudah memberi warning bahwa kinerja ekonomi Indonesia tahun 2020 ditentukan capaian pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiga.
Pertumbuhan ekonomi triwulan tiga harus positif, sebab jikalau negatif maka pertumbuhan ekonomi pada triwulan empat juga akan semakin sulit dan sangat mungkin tumbuh negatif. Dan, secara agregat maka ekonomi Indonesia di tahun 2020 akan tumbuh negatif dan sangat berbahaya karena Indonesia akan terperosok ke “jurang krisis” yang lebih dalam. Persoalan lain yang membuat kita kuatir, dikarenakan cadangan devisa terbatas dan tidak sebaik dengan negara lain. Dan, pendapatan per kapita negeri ini di tahun 2919 belum begitu baik hanya 4000 ribu US dollar/tahun. Sedangkan Thailand 8.200 US dolar dan Malaysia 12.000 US dollar, serta Singapura 63.000 US dollar.
Kinerja dari penanganan pandemik Covid-19 dinilai sejumlah kalangan masih lemah dan telah ditunjukkan oleh tingkat penularan yang tinggi melebihi China. Kondisi dan situasi ini membuat Presiden Joko Widodo sempat “marah besar” di hadapan jajaran kabinetnya pada saat rapat terbatas pada beberapa waktu lalu. Mahalnya biaya tapid test maupun swab, rendahnya penyerapan dana penanggulan Covid-19 juga telah menjadi catatan. Kini biaya rapid test turun drastis menjadi Rp150 ribu dari sebelumnya sampai Rp500 ribu. Bahkan, sejumlah maskapai telah menggratiskan biaya rapid test. Selain itu, masa berlaku hasil rapid maupun swab menjadi 14 hari dari sebelumnya 3 hari. Perubahan ini dinilai sejumlah kalangan positif dan terlihat memicu meningkatkan jumlah orang yang menggunakan jasa angkutan udara, laut dan darat. Dan kita semua berharap upaya ini bisa memicu pertumbuhan ekonomi ke arah positif di triwulan tiga.