Hajar

  • Whatsapp
Hayyun Nur. Foto: istimewa

Oleh Hayyun (Ketua Cabang APRI Donggala)

Bulan Zulhijjah  1441 Hijriah baru saja berlalu.  Tapi Zulhijjah kali ini,  tak seperti biasanya.  Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.  Akibat pandemi Covid-19, 200 ribu lebih calon haji Indonesia gagal berangkat. Sudah pasti kecewa.  Tentu saja itu sikap batin  yang sangat manusiawi.  Namun itulah keputusan terbaik.  Demi keselamatan dan kebaikan mereka sendiri.  Sesuai prinsip “menghindari bahaya,  mesti dikedepankan ketimbang mengambil manfaat”.  “Daful mafasid muqaddamun min jalbil masalih”.  Terlebih ini bukan kali pertama  haji tak bisa dilaksanakan.  Sepanjang sejarah,  telah 40 kali ibadah haji tak dapat diselenggarakan. Oleh berbagai sebab.  Entah karena perang,  bencana alam,  juga pandemi semacam kali  ini. 

Bacaan Lainnya

Namun demikian,  bukan berarti monumen hikmah di balik ibadah haji dapat diabaikan begitu saja..  Seperti hikmah universal di seputar Kabah. Kiblat segenap umat Islam sedunia itu. Terdapat begitu banyak peristiwa monumental terjadi di sekitar Ka’bah. Mulai dari sebelum pewahyuaan Alquran, hingga kini. Termasuk di dalamnya peristiwa penaklukan kota Mekah di tahun 630 Masehi. Peristiwa ini terjadi 20 tahun sesudah turunnya wahyu pertama. Namun ribuan  tahun sebelum turunnya            al-Qur’an, tak kurang pula telah terjadi berbagai peristiwa sarat hikmah. Sebut saja dua dia antaranya. Peristiwa yang terkait dengan perjuangan Siti Hajar bersama Ismail A.S. dan kisah penyembelihan buah hatinya bersama Ibrahim A.S. itu. Keduanya terjadi antara 3000 sampai 4000 tahun sebelum Alquran diwahyukan untuk pertama kalinya. Bila yang pertama menjadi cikal bakal lahirnya sumur zam-zam dan kota Mekah, maka yang kedua mewariskan tradisi spiritual berupa ibadah kurban. Sebagai budak.

Tak pelak lagi, kedua peristiwa bersejarah itu melibatkan seorang perempuan. Hajar namanya. Ada beberapa sumber yang berbeda terkait asal usul Hajar ini. Sebagian mengatakan dia adalah seorang budak perempuan kulit hitam berbangsa Koptik. Sumber lainnya menyebutkan sebenarnya Hajar merupakan anak seorang bangsawan Koptik. Kedua sumber ini bisa jadi betul dan saling melengkapi. Boleh jadi Hajar memamg mulanya anak seorang bangsawan. Tetapi oleh suatu pergolakan politik, ditaklukkan oleh penguasa Mesir. Sebagai anak dari bangsawan yang ditaklukkan, telah merubah status sosial Hajar. Dari bangsawan menjadi budak. Itu tradisi yang lumrah terjadi di masa-masa itu.  

Pos terkait