RS Rujukan Covid 19 di Palu Sudah Penuh

  • Whatsapp
KOORDINASI - Gubernur Sulteng H Longki Djanggola, Kapolda Irjen Pol. Rahman Baso, serta Danrem 132 Tdl Brigjen Farid Makruf, dalam rapat koordinasi penanganan Covid -19 di Ruang Rapat Polibu, Senin 28 September 2020. Foto: Humas Pemprov Sulteng.

PALU EKSPRES, PALU– Pelaksana Harian (PLh) Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, dr Jumriani menyebut seluruh Rumah Sakit (RS) rujukan pasien terkonfirmasi positif Covid 19 di Palu telah penuh.

Hal itu ia kemukakan dalam rapat koordinasi penanganan dan perawatan pasien Covid 19 yang dipimpin Gubernur Sulteng H Longki Djanggola, Kapolda Irjen Pol Rahkman Baso serta Danrem 132 Tadulako, Brigjen Farid Makruf, Senin 28 September 2020 di kantor Gubernur Sulteng. Rapat tesebut diikuti , Asisten Pemerinthan.dan Kesra, Asisten Perekonomian dan Pembajugunanaasin , Kadis Pempinndidikan , Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah , Walikota Palu, Bupati Sigi dan Bupati Donggala dan OPD Teknis dan Juga Direktur Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta.

Bacaan Lainnya

Rapat ini untuk mengambil kebijakan strategis dalam penanganan dan perawatan pasien Covid 19. Jumriani  melaporkan, sejauh ini jumlah kasus positif Covid 19 di Sulteng menembus 396 kasus. Ia mengaku jumlah tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan saat ini sudah dalam posisi full. Demikian juga RS darurat LPMP sudah terisi 20 Pasien Sisa 12 tempat tidur.

“Melihat lonjakan kasus, maka perlu solusi untuk menambah RS darurat cadangan untuk merawat pasien covid -19,”katanya. Gubernur Sulteng H Longki Djanggola, menyebut, syarat uji SWAB/PCR bagi pelaku perjalanan merupakan sebuah upaya untuk meredam jumlah pelaku perjalanan. agar menunda perjalanannya sementara waktu.

Karena berdasar hasil kajian epidiemologi,  kasus terkonfirmasi positif Covid 19 umumnya adalah pelaku perjalanan. “Untuk itu dengan syarat hasil Swab PCR diharap dapat menunda dulu rencana untuk bepergian keluar daerah dan juga masuk ke wilayah Sulteng,”kata Longki. Terkait keterbatasan ruang perawatan, Gubernur berjanji akan menambah sebanyak 120 tempat tidur pada RS swasta. Serta menjadikan asrama Diklat BPSDM menjadi RS darurat Pemprov Sulteng.

Sebab menurutnya, jika melihat kondisi penularan melalui terkonfirmasi positif yang melakukan Isolasi mandiri banyak terjadi kepada keluarga terdekat. Ia berharap Pemda dapa melakukan karantina pasien positif pada tempat-tempat yang telah ditentukan pemerintah. “Kalau yang bersangkutan tidak berkenan, maka harus dijemput dengan Petugas bersama Polisi dan TNI. Minta tolong dukungannya Pak Kapolda dan Pak Danrem 132,”tegas Longki.

Pos terkait