PALU EKSPRES, PALU -Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) mengajukan anggaran sebesar Rp130 Miliar lebih untuk kepentingan investasi revitalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) tahun 2021.
Usulan ini bahkan sudah mulai dibahas bersama DPRD Palu melalui Komisi C. Rapat rapat pembahasan terakhir digelar bersama Kamis (1/10/2020). Rapat pembahasan ini rencananya akan kembali digelar Senin (5/10/2020).
Kepala DPKP Palu, Zulkifli menjelaskan, anggaran investasi ini rencananya akan dikerjasamakan dengan salahsatu investor. Di mana, nantinya investor akan menanggung pengadaan lampu PJU berbahan Led sebanyak kurang lebih 18 ribu titik PJU.
“Dana itu akan direalisasikan secara bertahap sebanyak tiga kali,” kata Zulkifli, Jumat (2/10/2020).
Menurutnya, daya bolam PJU berbahan Led ini lebih efisien dari biasanya. Hal ini merupakan upaya untuk merampingkan jumlah pembayaran PJU Pemkot Palu kepada PLN. Sebab, selama ini Pemkot dinilai terus menombok biaya PJU itu. Sementara pajak PJU yang diterima lebih kecil dari biaya PJU yang harus dibayarkan.
“Setiap bulan kita mesti bayar PJU sebesar Rp3,7 miliar lebih. Sementara pajak yang kita terima tiap bulan hanya sebesar Rp 3,2miliar. Setiap bulan kita menombok Rp500 juta,” ungkap Zulkifli.
Jumlah titik lampu mercuri dalam Kota Palu kata dia saat ini sebanyak kurang lebih 18 ribu titik. Ini hasil inventarisir bersama dengan pihak PLN. Jumlah ini bertambah sejak tahun 2019 yang hanya sebanyak 11.400 titik.
Dia menjelaskan, pembengkakan biaya PJU yang dibayarkan Pemkot terjadi karena bolam yang digunakan untuk PJU selama ini berkapasitas antara 250 sampai 500 watt.
Karena itu, jika anggaran investasi bolam Led disetujui DPRD Palu, maka biaya PJU nantinya bisa ditekan. Sebab daya bolam Led hanya berkisar antara 40 sampai 100 watt.
“Rencananya nanti, untuk lorong-lorong kita gunakan lampu berdaya 40 watt dan jalan besar 100 watt,” pungkasnya. (mdi/palu ekspres)