La Premiere Voyage

  • Whatsapp
Muhd Nur sangadji
Dr. Ir. Nur Sangadji DEA. Foto: Dok


Mungkin solusi transportase bisa membantu daerah ini. Saya dicerita tentang rencana pembuatan bandara di Taliabu. Jauhnya sekitar 6 km dari pusat kota Bobong. Program bandara ini cukup beralasan dari segi jarak dan keterpencilan.

Tapi, harus serius ditanyakan beberapa hal. Bila bandara sudah jadi, siapa yang akan gunakan jasa itu ? Sanggupkah rakyat Taliabu membiayai dirinya dengan moda transportasi ini ? Imbang atau tidak dengan tujuan kebarangkatannya ? Kalau orang di luar Taliabu. Apa kepentingannya mereka ke sana ? Bisnis, rekreasi atau kunjungan keluarga ? Perlu diperhitungkan cermat. Takutnya bandara jadi terminal kosong.

Bacaan Lainnya

Namun, ada ilustrasi menarik dan nyata. Saya dapat cerita ini puluhan tahun lalu. Tentang bandara udara Selayar. Saat digagas seorang Bupati kala itu, banyak sekali orang menolak. Mereka bilang, untuk apa dan untuk siapa bandara itu dibuat ? Bukan kebutuhan utama rakyat Selayar. Beberapa tahun kemudian, orang-orang yang menolak itu berbalik pikiran. Mereka angkat tangan dan bersyukur. Sebab, melalui bandara itu, hasil kebun terutama vanili mudah dan cepat diangkut ke Makassar untuk di jual.


Meskipun begitu, tetap perlu perenungan “scientific”. Karena, angkutan vanili dengan pesawat mungkin masih layak. Ikan hidup, pasti masih bisa. Tapi kalau kelapa dan cengkih, barangkali tidak kembali modal. Itulah sebabnya butuh kajian komprehensip.

Model kajian komprehensip itu tersedia baik teknis maupun regulasi. Semua daerah pasti punya RPJPD (Rencana Pembanganan Jangka Panjang Daerah), RPJMD (Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah), RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) dan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang). Kesemua dokumen ini didampingi dokumen KLHS (Lingkungan Hidup Strategis). Ada juga dokumen spesifik sektoral yang sifatnya teknis. Misalnya DED (Detail Enginering Design) atau Rencana Induk (Master Plans) sektoral. Juga, dokumen di tapak proyek seperti AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) serta Renstra Dinas dan lainnya.

Pokoknya semuanya sudah terarah. Tinggal pilihannya, mau bikin atau tidak ? Sesudah itu, patuh menerapkannya atau tidak ? Bila kita sudah memilki dan menerapkannya secara konsisten. Maka, ikhtiar ini bisa menjamin terkelolanya sumberdaya alam maupun manusia secara berkelanjutan.

Pos terkait