“Kerjasama ini terjalin, terkait dengan pelaksanakan pelatihan CTU IUD dan Implant kepada dokter dan Bidan. Untuk pemetaan dan sertifikasi tenaga dokter dan bidan yang sudah terlatih maka dibuatlah aplikasi Monika,” jelasnya.
Langkah-langkah tersebut diharapakan dapat mendorong peningkatan jumlah tenaga kesehatan yang tersertifikasi kompeten. Sebab, saat ini di Sulteng, khususnya tenaga bidan yang sudah terlatih berjumlah 559. Namun yang tersertifikasi baru 25 orang.
“Jumlah ini masih sangat jauh dari target capaian 2020, yaitu 280 sertifikat kompetensi sebagai syarat penyelenggaraan pelatihan CTU pada tahun berikutnya,”pungkasnya. (**/palu ekspres)